Rusia Tegas Tolak Ajakan Negoisasi Ukraina Jika Dilakukan di Wilayah Ini, Tujuan Zelensky Bocor
Hanya saja tawaran pihak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ditolak oleh pihak Presiden Rusia, Valdimir Putin.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ukraina ternyata sudah mau negoisasi dengan Rusia di Mariupol.
Hanya saja tawaran pihak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ditolak oleh pihak Presiden Rusia, Valdimir Putin.
Ternyata Rusia sudah baca gerakan Ukraina yang ingin negoisasi di Mariupol.
Penolakan tersebut dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Ia tegas menolak proposal Kyiv untuk mengadakan pembicaraan damai atau upaya negosiasi untuk mengakhiri perang di Kota Pelabuhan Mariupol, Ukraina.
Menurut Lavrov, mengadakan negosiasi di Mariupol sama seperti mengadakan aksi teatrikal.
Hal ini disampaikan Lavrov dalam konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres pada Selasa (26/4/2022) hari ini.
"Itu adalah aksi teatrikal, memang, orang Ukraina suka mementaskan segalanya."
"Tampaknya mereka ingin mementaskan adegan memilukan lainnya," kata Lavrov saat menanggapi pertanyaan jurnalis tentang proposal Kyiv, dikutip dari TASS.

Dia juga meminta pihak Ukraina untuk segera menanggapi proposal Rusia yang disebut telah dikirim selama lebih dari 10 hari.
"Jika kita berbicara tentang sikap serius untuk bekerja dalam kerangka negosiasi, akan lebih baik jika mereka dengan cepat menanggapi proposal kami."
"Yang, saya ulangi, telah berada di pihak mereka selama lebih dari 10 hari dan yang, ternyata, tidak direspons, bahkan Zelensky belum pernah mendengarnya," katanya.
Sementara, Lavrov mengaku pihak Rusia telah siap untuk bernegosiasi.
"Kami siap bernegosiasi, jika ada yang punya ide menarik, kami siap mendengarkannya."
"Negosiator Ukraina tidak berbicara tentang mediasi seperti itu, setidaknya sekarang, pada tahap sebelumnya. Terlalu dini untuk berbicara tentang mediator pada tahap ini, menurut saya,” kata Lavrov.