Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rusia Tegas Tolak Ajakan Negoisasi Ukraina Jika Dilakukan di Wilayah Ini, Tujuan Zelensky Bocor

Hanya saja tawaran pihak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ditolak oleh pihak Presiden Rusia, Valdimir Putin.

Editor: Ansar
AFP
Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ukraina ternyata sudah mau negoisasi dengan Rusia di Mariupol.

Hanya saja tawaran pihak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ditolak oleh pihak Presiden Rusia, Valdimir Putin.

Ternyata Rusia sudah baca gerakan Ukraina yang ingin negoisasi di Mariupol.

Penolakan tersebut dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Ia tegas menolak proposal Kyiv untuk mengadakan pembicaraan damai atau upaya negosiasi untuk mengakhiri perang di Kota Pelabuhan Mariupol, Ukraina.

Menurut Lavrov, mengadakan negosiasi di Mariupol sama seperti mengadakan aksi teatrikal.

Hal ini disampaikan Lavrov dalam konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres pada Selasa (26/4/2022) hari ini.

"Itu adalah aksi teatrikal, memang, orang Ukraina suka mementaskan segalanya."

"Tampaknya mereka ingin mementaskan adegan memilukan lainnya," kata Lavrov saat menanggapi pertanyaan jurnalis tentang proposal Kyiv, dikutip dari TASS.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov (SPUTNIK/ MIKHAIL VOSKRESENSKIY)

Dia juga meminta pihak Ukraina untuk segera menanggapi proposal Rusia yang disebut telah dikirim selama lebih dari 10 hari.

"Jika kita berbicara tentang sikap serius untuk bekerja dalam kerangka negosiasi, akan lebih baik jika mereka dengan cepat menanggapi proposal kami."

"Yang, saya ulangi, telah berada di pihak mereka selama lebih dari 10 hari dan yang, ternyata, tidak direspons, bahkan Zelensky belum pernah mendengarnya," katanya.

Sementara, Lavrov mengaku pihak Rusia telah siap untuk bernegosiasi.

Tetapi, Lavrov menambahkan, terlalu dini untuk membicarakan tentang siapa yang akan menengahi proses negosiasi.

"Kami siap bernegosiasi, jika ada yang punya ide menarik, kami siap mendengarkannya."

"Negosiator Ukraina tidak berbicara tentang mediasi seperti itu, setidaknya sekarang, pada tahap sebelumnya. Terlalu dini untuk berbicara tentang mediator pada tahap ini, menurut saya,” kata Lavrov.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved