Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menuju Sekolah Penggerak, SMPN 3 Makassar Tingkatkan Kompetensi Guru

Sebelum menyasar peserta didik, guru dan kepala sekolah harus dibentuk lebih dulu agar menjadi tenaga yang unggul.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
In House Training (IHT) guru sekolah penggerak di SMP 3 Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - SMPN 3 Makassar menjadi salah satu satuan pendidikan yang menjadi percontohan Sekolah Penggerak.

Program ini dalam rangka pengembangan kompetensi dan karakter siswa.

Sekolah penggerak dimulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) guru dan kepala sekolah. 

Sebelum menyasar peserta didik, guru dan kepala sekolah harus dibentuk lebih dulu agar menjadi tenaga yang unggul.

Karenanya, SMPN 3 Makassar yang ditujukan sebagai percontohan melakukan In House Training (IHT) Sekolah Penggerak, Rabu (27/4/2022).

IHT tersebut menyasar guru kelas tujuh  dengan tema 'Instrumen Assesment Berdiferensiasi dan Program Berbasis Data'.

Kepala SMPN 3 Makassar, Kaswadi mengatakan kegiatan ini berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (27-28/4/2022).

Melalui kegiatan ini, pihak sekolah memberikan pelatihan kepada guru-guru khususnya kelas tujuh untuk meningkatkan kompetensi dalam merancang diferensiasi pembelajaran.

"Kita tahu bahwa kompetensi masing-masing anak berbeda, lewat sekolah penggerak ini, mereka tak lagi melakukan pembelajaran yang monoton, tetapi berbeda-beda sesuai kecendrungan siswa," tuturnya.

Nantinya, para guru akan melakukan diagnosa terhadap bakat, potensi, dan minat para siswa.

Bukan hanya di bidang akademik tapi juga di bidang lainnya seperti olahraga, seni, hingga teknologi.

"Guru sebelum mengajar mengidentifikasi bagaimana kemampuan kognisi dan non-kognisinya, sehingga saat memberikan materi itu tidak seragam tapi berdiferensiasi," paparnya.

Hal itu sesuai dengan lima intervensi Program Sekolah Penggerak yang telah dirancang Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Antara lain pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM di sekolah.

Kemudian pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, serta digitalisasi sekolah. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin mengemukakan Sekolah Penggerak sejalan dengan program Pemkot Makassar.

Yakni 18 revolusi pendidikan, ini lebih spesifik lagi karena ada pemetaan karakter anak.

"SMP 3 salah satu sekolah penggerak, harus melakukan perubahan dan mengacu pada kurikulum merdeka," tuturnya.

Di program 18 revolusi pendidikan, diprogramkan satu sekolah satu super  inovator.

Super inovator tersebut akan melahirkan dua guru inovator lagi.

"Disini sudah banyak super inovator karena banyak yang sudah menjadi guru penggerak," pungkasnya.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved