Inspirasi Ramadhan 2022 Hamdan Juhannis
Indra Keberagamaan 24: Ketika Sopir Angkot Duluan Masuk Sorga dari Penceramah
Makassar gudangnya para penceramah. Kegiatan ceramah sangat hidup yang menjadi ritual keagamaan terpenting masyarakat.
Orang Makassar menyebutnya: petepete.
Setelah dicek buku pahalanya, ternyata sopir angkot yang duluan masuk di banding penceramah.
Penceramahnya protes karena pekerjaannya sangat mulia selama di dunia.
Malaikat menjawab, sopir angkot ini sering ugal-ugalan sehingga menyadarkan penumpang untuk selalu istigfar.
Sementara Anda setiap ceramah pasti membuat jamaah tertidur.
Motivasi saya yang ketiga, apakah ceramah saya mampu mengurangi peluang terjadinya " masyarakat bungkuk " dengan harapan jamaah menegakkan badan menyimak ceramah saya, bukan sambil saya ceramah mereka membungkuk menggerayangi HP mereka.
Masih motivasi yang ketiga, apakah ceramah saya bisa mengurangi peluang terjadinya " masyarakat mata juling ", sambil saya ceramah misalnya, pura-pura menyimak ceramah dengan mata tertuju ke saya sebagai penceramah, padahal matanya melirik ke HPnya.
Ilustrasi di atas adalah satire buat diri saya sebagai penceramah dan buat para penceramah-penceramah lainnya.
Makassar gudangnya para penceramah. Kegiatan ceramah sangat hidup yang menjadi ritual keagamaan terpenting masyarakat.
Tapi apakah dengan ceramah betul mampu meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat?
Apakah ceramah bukan hanya sebagai rutinitas keagaamaan?
Apakah ceramah bukan sebagai " penjajahan kognoitif " semata, semua issu sosial dikeluarkan seketika itu?
Apakah ceramah tidak akan mengakibatkan masyarakat anticeramah?
Ilustrasi, anekdot, dan pertanyaan-pertanyaan di atas adalah gugatan metodologis tentang upaya meningkatkan peran ceramah untuk menghadirkan kualitas keberagamaan.
Itulah, setiap sudah kultum di masjid kampus, saya mengajak penceramah dan pimpinan untuk mereview ceramahnya. Aspek mana yang perlu diperkuat supaya jamaah mau menyimak dan menyelami pesan-pesan kebenaran yang terbentang setiap saat dan mungkin saja menjenuhkan bagi mereka.