Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngovi Tribun Timur

Sosiolog UNM Octamaya Tenri Awaru Ungkap Modus Perselingkuhan di Dunia Kerja

Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Octamaya Tenri Awaru mengupas terkait fenomena perselingkuhan antar rekan kerja.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Ngovi Potensi Selingkuh Sesama Rekan Kerja.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Octamaya Tenri Awaru mengupas terkait fenomena perselingkuhan antar rekan kerja.

Ia mendefinisikan selingkuh sebagai hubungan istimewa dengan orang ketiga diluar pernikahan.

Menurutnya, selingkuh tidak hanya sekadar hubungan fisik.

Tetapi ketika seseorang mencoba menghapus pesan dan tidak ingin dilihat pasangan, itu sudah masuk dalam kategori selingkuh.

"Karena ada banyak bentuk selingkuh ada emosional, fisik, digital, dan selingkuh mental," ucapnya dalam program Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur bertema Potensi Selingkuh Sesama Rekan Kerja.

Disiarkan lewat YouTube Tribun Timur dan Fanpage Tribun Timur Berita Online Makassar, Senin (25/4/2022) malam.

Yang paling banyak sekarang ini kata Tenri-sapaannya, ialah selingkuhan yang dilakukan secara online.

"Banyak yang tidak sadar bahwa kita sedang berselingkuh karena kita banyak mendefinisikan bahwa selingkuh ketika kita sedang  kontak fisik, sayang-sayangan sama orang," jelasnya.

Perselingkuhan antar rekan kerja besar potensinya untuk terjadi.

Biasanya, perselingkuhan terjadi dengan orang yang sudah dikenal sebelumnya

Sehingga ada banyak kemungkinan terjadinya perselingkuhan di lingkungan kerja.

"Fenomena ini  banyak terjadi, di instansi kerja. Baik perselingkuhan antara si bos dan bawahannya atau sesama rekan kerja dengan level jabatan sama," sebutnya.

Selain itu, perselingkuhan juga kerap terjadi di lingkungan kampus.
 
Berdasarkan rumor beredar, bahkan sering terdengar ada dosen dengan dosen yang berselingkuh atau dengan pegawai administrasi.

Beberapa faktor terjadinya perselingkuhan di ruang kerja karena adanya pertemuan yang intens.

Akhirnya dari pertemuan itu bisa saja terjadi ketertarikan, saling senang dan akhirnya menjalin hubungan istimewa.

"Contohnya saat sedang penat dan capek tiba-tiba ada rekan yang perhatikan, melalui hal-hal kecil, dibuatkan kopi atau teh apalagi bertemu setiap hari bisa saja timbul antara mereka," bebernya. (*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved