Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadhan 2022

Apa yang Dilakukan saat Itikaf? Ini Tuntunan Rasulullah SAW Raih Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa i’tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beri’tikaf bersama beliau.

Editor: Hasriyani Latif
haionline.com
Ilustrasi - Itikaf di bulan Ramadhan sangat dianjurkan, terutama di 10 malam terakhir karena itu penting mengetahui apa yang dilakukan Rasulullah SAW saat itikaf. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Umat Islam kini memanfaatkan 10 hari terakhir Ramadhan 2022 untuk itikaf.

Selain di masjid, itikaf juga bisa dilakukan di rumah.

Itikaf di bulan Ramadhan sangat dianjurkan, terutama di 10 malam terakhir.

Keutamaannya pun sangat besar, terlebih menjadi bagian dari upaya meraih keutamaan Lailatul Qadar.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Itikaf? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad soal Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Baca juga: Apa Itu Itikaf ? Berikut Bacaan Niat, Tata Cara dan 9 Hal yang Dapat Membatalkan

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa i’tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beri’tikaf bersama beliau.

مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ

Artinya, “Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR Ibnu Hibban).

Apa itu itikaf di Bulan Ramadan?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa itikaf secara bahasa, artinya orang yang menetap di suatu tempat, apakah tempat itu baik atau tidak baik.

"Itu secara bahasa. Namun secara istilah, i'tikaf artinya menetap di dalam masjid dengan niat khusus yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip dari YouTube Ustadz Abdul Somad Official 22 April 2022.

Adapun niat itikaf harus dibaca ketika memasuki masjid:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى Nawaitul i’tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”

Lantas waktu itikaf berapa lama?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW ketika Ramadan terakhir, itikafnya 20 hari 20 malam.

"Itu itikaf paling lama. Kalau tak sanggup, maka yang tidak pernah ditinggal Nabi setiap tahun itu, 10 hari 10 malam," jelas Ustadz Abdul Somad.

Waktu lama itikaf menurut fikih agama pun berbeda.

Ilustrasi - Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa i’tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beri’tikaf bersama beliau.
Ilustrasi - Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa i’tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beri’tikaf bersama beliau. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kalau menurut Madzhab Maliki, waktu itikaf menggabungkan siang dan malam yaitu 24 jam.

"Tapi kalau menurut Madzhab Syafi'i, lama sedikit dari ruku dan sujud (4 kali tasbih), itu sudah dianggap sebagai itikaf," jelas UAS.

Saat itikaf wudhu tidak boleh batal. Namun jika wudhu batal, maka harus segera mengambil wudhu kembali

Lalu apa yang harus dilakukan selama itikaf?

Mengutip instagram Ustadz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan agar mengikuti itikaf yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya.

Apa yang dilakukan Rasulullah saat itikaf?

"Di masa nabi shallallahu alaihi wassalam di masa para sahabat nabi, mereka itu shalat malamnya sampai mau sahur. Karena kita biada shalat cuma baca surat pendek, mau shalatnya 20 kali selesainya jadi cepat. Ya allah masih lama subuhnya," kata Ustadz Syafiq

Maka itu dianjurkan shalatnya pegang Alquran sehingga kita bisa baca paling tidak lebih panjang daripada yang kita hafalkan.

Baca juga: Jam Berapa Sholat Lailatul Qadar? Simak Jumlah Rakaat, Niat dan Tata Cara Sholat Lailatul Qadar

Baca juga: Sholat Malam Lailatul Qadar Berapa Rakaat? Simak Niat dan Tata Cara, Jangan Lupa Baca Doa Ini

"Setelah itu berzikir apa saja, lalu beristifgfar puji Allah Azza wa jalla kemudian baca doa Allahuma Innaka Afuwwun Tuhibbul Afwa Fa fu anni," imbuhnya.

Rukun Itikaf

- Niat

- Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat

- Masjid

- Orang yang beritikaf

Syarat orang yang beri’tikaf adalah beragama Islam, berakal sehat dan bebas dari hadas besar.

Artinya, tidak sah Itikaf dilakukan oleh orang yang tidak memenuhi syarat tersebut.

Bacaan Niat Itikaf

Dikutip dari situs Nahdatul Ulama, Itikaf dibagi menjadi tiga macam:

- Itikaf mutlak

- Itikaf terikat waktu tanpa terus-menerus

- Itikaf terikat waktu dan terus-menerus.

Itikaf mutlak walaupun lama waktunya cukuplah berniat sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”

Sedangkan itikaf yang terikat waktu, selama satu bulan misalnya, niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”

Sementara niat i’tikaf yang dinadzarkan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”

Hanya saja, dalam itikaf mutlak, jika seseorang keluar dari masjid tanpa maksud kembali, kemudian kembali, maka ia harus berniat lagi.

Dan itikaf keduanya dianggap sebagai itikaf baru.

Berbeda halnya jika ia berniat kembali, baik kembalinya ke masjid semula maupun ke masjid lain, maka niat sebelumnya tidak batal dan tidak perlu niat baru.

Sembilan Hal yang Dapat Membatalkan Itikaf:

- Berhubungan suami-istri

- Mengeluarkan sperma

- Mabuk yang disengaja

- Murtad

- Haidh (selama waktu I’tikaf cukup dalam masa suci biasanya)

- Nifas

- Keluar tanpa alasan

- Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda

- Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keingingan sendiri.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved