Perang Rusia Ukraina
Jenderal Rusia Ungkap Ambisi Vladimir Putin di Ukraina, Seluruh Wilayah Selatan Harus Dikuasai
Meski begitu, pejabat Ukraina tersebut tak menjelaskan lebih rinci daerah dan kota mana saja yang telah diduduki pasukan Rusia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah hampir 60 hari melakukan serangan ke Ukraina, Rusia mengklaim telah menguasai lebih dari 42 kota dan desa di wilayah timur Ukraina.
Klaim tersebut tidak hanya dari pasukan Rusia, tapi juga dari pejabat Ukraina.
Meski begitu, pejabat Ukraina tersebut tak menjelaskan lebih rinci daerah dan kota mana saja yang telah diduduki pasukan Rusia.
Namun, sejauh ini salah satu kota terbesar yang diklaim dikuasai Rusia adalah Kota Mariupol, kota pelabuhan di tenggara Ukraina.
Setelah menguasai Mariupol, Rusia berencana melakukan serangan ke selatan Ukraina.
"Ini adalah ambisi Presiden Vladimir Putin. Wilayah selatan akan segera dikuasai," kata Rustam Minnekayev, seorang pejabat penting Rusia.
Meski begitu pejabat Ukraina tersebut bersumpah bahwa negaranya akan merebut kembali seluruh wilayah yang diduduki Rusia tidak lama lagi.
"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa banyak rencana Kremlin telah digagalkan oleh tentara dan rakyat kami," tulis Andriy Yermak, Kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky seperti dikutip New York Times via The Straits Times.
Pada Jumat pekan lalu, Komandan Distrik Militer Pusat Rusia, Mayor Jenderal Rustam Minnekaev, menuturkan negaranya juga ingin menguasai seluruh wilayah Ukraina selatan.
Menurutnya, kontrol atas wilayah selatan Ukraina akan memberi pasukan Rusia keleluasaan akses menuju Transnistria, sebuah negara bagian di Moldova yang selama ini dikuasai separatis pro-Rusia. Transnistria telah menjadi rumah kontingen pasukan Rusia sejak awal 1990-an.
"Sejak awal fase kedua operasi khusus, yang dimulai secara harfiah dua hari lalu, salah satu tugas tentara Rusia adalah memastikan kendali penuh atas Donbas dan Ukraina selatan. Ini akan menyediakan koridor darat ke Crimea," kata Minnekaev dalam pertemuan umum tahunan Persatuan Perusahaan Industri Pertahanan di Sverdiovsk menurut laporan kantor berita Rusia,TASS.(*)