Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar
Begini Perilaku Keseharian Rachmawaty di Dishub Makassar, Suka Pria Bergaya Militer
Polisi telah memeriksa beberapa saksi dan menangkap Kepala Satpol PP Makassar M Iqbal Asnan
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus penembakan yang menewaskan pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang oleh anggota polisi beberapa waktu lalu, terus berlanjut.
Polisi telah memeriksa beberapa saksi dan menangkap Kepala Satpol PP Makassar M Iqbal Asnan. Iqbal diduga sebagai otak pembunuhan berencana tersebut.
Kasus ini dilatarbelakangi cinta segitiga antara Iqbal, Najamuddin, dan seorang pegawai Dishub Makassar lainnya, Rachmawaty.
Iqbal disebut tak terima jika Najamuddin mendekati Rachmawaty yang juga merupakan mantan bawahannya sewaktu menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Makassar beberapa waktu lalu.
Lalu seperti apa sosok Rachmawaty sebenarnya?
Dihimpun dari berbagai sumber, Rachmawaty merupakan salah satu pejabat Dishub Makassar. Ia juga merupakan salah satu pengurus Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Sulsel.
Rachmawaty juga disebut sebagai mantan atlet nasional karate yang pernah membela Indonesia dalam berbagai ajang olaharaga internasional.
Di kalangan pegawai Dishub Makassar, Rachmawaty dikenal supel dan gampang bergaul. Soal tipe laki-laki yang ia sukai, Rachmawaty merupakan penyuka pria yang bergaya militer.
Status Rachmawaty merupakan janda satu anak. Suami pertamanya adalah seorang anggota Polri.
Setelah bercerai dari mantan suaminya, Rachmawaty kemudian dikabarkan dekat dengan M Iqbal Asnan.
Hubungan inilah yang diduga menjadi pemicu terjadinya pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang, yang juga berstatus sebagai pegawai Dishub Makassar.
Sebagai mantan atlet karate, Rachawaty memiliki rupanya memiliki prestasi yang cemerlang. Ia tercatat pernah meraih medali emas dalam sebuah kejuaraan karate internasional.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Makassar Iman Hud mengatakan Rachmawaty merupakan wanita yang baik.
Di kantor Dishub, dia tidak pernah punya masalah dengan orang lain. “Iya, benar dia Rachmawaty pegawai Dishub. Saat ini sebagai Kasi Transportasi Publik,” ujar Iman Hud.
Menurut Iman Hud, Rachmawaty merupakan pegawai yang sangat baik. Selama bertugas tidak pernah melakukan sesuatu yang aneh.
Kompolnas Minta Kasus Ini Diusut Tuntas
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polri menelusuri asal muasal senjata api yang digunakan anggota Polisi untuk menembak Najamuddin Sewang.
Sebelumnya, pelaku penembakan mengaku jika senjata jenis revolver tersebut ia beli secara online dari seseseorang yang disebut sebagai anggota jaringan teroris.
Namun belakangan, pernyataan itu diralat. Polisi memastikan jika senjata tersebut merupakan senjata milik Polri.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti berharap oknum kepolisian yang terlibat diproses pidana dengan pasal-pasal berlapis dan dikenai sanksi etik pemecatan. Sebab, mereka sudah mencoreng Korps Bhayangkara.
"Tindakan pelaku menghilangkan nyawa orang lain sungguh kejam dan memalukan institusi Polri. Mereka selaku komplotan pembunuhan saat ini dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun," ucap Poengky.
Poengky juga menyatakan oknum polisi nakal itu akan berhadapan dengan sanksi pemecatan.
"Kami berharap nantinya Majelis Hakim akan menjatuhkan putusan yang setimpal dengan perbuatannya agar ada efek jera," tegas Poengky.(*)