Timor Leste
Sosok Ramos Horta, Calon Presiden Timor Leste yang Baru
Hasil pemungutan suara sementara menunjukkan, suara yang diraih Ramos Horta jauh lebih banyak dari pesaingnya.
Hal tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kegigihan Horta dalam meraih pendidikan yang berguna baginya untuk memperjuangkan keyakinannya terhadap pembebasan Timor Leste.
Tahun 1975 hingga 1979 menjadi saat-saat yang paling menyedihkan bagi masyarakat Timor Leste kala itu, tak terkecuali Ramos Horta.
Ketika itu, kurang lebih 100.000 jiwa menjadi korban perang gerilya yang terjadi antara gerakan kemerdekaan Timor Timur dan tentara Indonesia.
Memang saat itu persengketaan dan isu-isu diskriminasi sempat beredar di masyarakat sehingga timbul berbagai wacana yang mengarah kepada pemisahan wilayah Timor menjadi sebuah negara tersendiri.
Setelah dinyatakan merdeka oleh PBB, Xanana Gusmao tampil sebagai presiden pertama Timor Timur, sedangkan Ramos Horta ditunjuk sebagai menlu. Pada 2006, Horta memegang jabatan sebagai Perdana Menteri, menggantikan Mari Alkatiri.
Hanya setahun berlangsung, Ramos Horta berhasil mendapatkan tempat di hati masyarakat Timor Timur dan berhasil memenangkan pemilihan umum sebagai presiden hingga 20 Mei 2012 yang kemudian digantikan oleh Taur Matan Ruak.
Kini mantan Presiden Timor Leste ini akan kembali maju sebagai calon presiden Timor Leste.(*)