Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 2022

Chef Hotel Bintang Lima di Makassar Bagikan 1000 Paket Nasi Goreng ke Pengendara

Kegiatan CSR ini bertajuk 'Berbagi Buka Puasa dan Live Cooking Nasi Goreng Marasa Bumbu Kokita".

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Para Chef melakukan demo masak di pinggir jl Perintis Kemerdekaan lalu membagikan makanan kepada pengendara jalan   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI), Indonesian Chef Association (ICA) Sulsel serta puluhan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggelar kegiatan amal di Jl Perintis Kemerdekaan, Kamis (21/4/2022).

Kegiatan CSR ini bertajuk 'Berbagi Buka Puasa dan Live Cooking Nasi Goreng Marasa Bumbu Kokita".

Jadi, Nasi goreng yang dibagikan dimasak langsung oleh para Chef berpengalaman.

Sebanyak 1000 kotak nasi goreng dibagikan kepada pengguna jalan serta kaum dhuafa.

Ketua Panitia kegiatan Berbagi Buka Puasa dan Live Cooking Nasi Goreng Marasa Bumbu Kokita Achil menjelaskan kegiatan ini merupakan  perdana diadakan secara live oleh para chef.

Biasanya masakan ini dihidangkan dihotel bintang lima, namun kali ini bisa dinikmati semua kalangan

"Jika biasanya nasi goreng buatan chef hanya bisa dinikmati di hotel bintang lima, jali ini kami menghadirkan hidangan bagi pengguna jalan secara gratis," ucap Achil kepada Tribun-Timur.com, Kamis (21/4/2022) .

Live cooking ini menarik antusias pengendara jalan.

Sesekali ada yang singgah mengabadikan momen live cooking di pinggir jalan.

Pada kegiatan ini hadir beberapa chef ternama di Makassar serta puluhan mahasiswa tataboga Poltekpar terlibat dalam meracik dan menyajikan makanan.

"Total chef yang terlibat ada 6 orang dari berbagai  hotel bintang 5, kapal pesiar Qatar, Singapure dan puluhan mahasiswa Poltekpar," ujar Achil.

"kegiatan ini kami rencanakan hanya dalam dua minggu dan mendapat respon positif dari pemerintah. Rencananya kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan," lanjutnya.

Lebih jauh, Achil menjelaskan pihaknya sengaja memilih menu nasi goreng karena sangat cocok untuk kegiatan live cooking.

"Bedanya dengan nasi goreng pada umumnya adalah nasi goreng di prepare sangat baik dengan bahan bahan berkualitas, sanitasi bagus, dan tetap diberlakukan standar hotel. Nasi goreng di pilih karena nasi goreng cocok untuk live cooking. Kedepannya bisa saja bukan nasi goreng," jelasnya

Terakhir, Achil berharap kegiatan ini bisa kembali dilaksanakan.

Sehingga, makanan daerah bisa kembali dikenal oleh masyarakat

"Harapannya kegiatan ini bisa mengangkat makanan daerah yang umumnya orang suka," tutupnya.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved