PLN UIKL
Dorong Pemanfaatan FABA, PLN UPDK Minahasa Kerja Sama dengan PT Conch North Sulawesi
Optimalisasi pemanfaatan FABA yang dihasilkan PLTU milik PLN ini sedang gencar dilakukan menyusul FABA telah dikategorikan menjadi limbah bukan B3.
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MANADO - PLTU Amurang akan memasok sisa pembakaran batu bara (FABA) atau fly ash pada industri semen PT Conch North Sulawesi Cement.
Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman antara PT PLN (Persero) UPDK Minahasa dan PT Conch North Sulawesi Cement, (7/4/22).
General Manager PLN UIKL Sulawesi Munawwar Furqan menjelaskan, optimalisasi pemanfaatan FABA, khususnya yang dihasilkan PLTU milik PLN ini sedang gencar dilakukan.
Menyusul, FABA telah dikategorikan menjadi limbah bukan bahan berbahaya dan beracun (B3).
Munawwar menjelaskan, PLTU Amurang yang memiliki total kapasitas 110 MW ini menghasilkan 50 metrik ton FABA per hari dalam proses produksinya.

Selain dimanfaatkan untuk keperluan internal, PLN juga telah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak guna pemanfataan FABA untuk berbagai sektor konstruksi dan infrastruktur di sekitar lokasi PLTU Amurang.
"Diantaranya adalah pemanfaatan menjadi batako dan paving block," ungkap Munawwar.
Saat ini PLTU Amurang memiliki stok FABA sebesar 80 metrik ton.
Nantinya selain dimanfaatkan oleh PT Conch North Sulawesi Cement, PLN juga masih membuka kesempatan seluas-luasnya kepada UMKM dan masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA ini.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Wakil Bupati Minahasa Selatan Petra Yani Rembang.
Petra menyambut positif upaya PLN untuk memanfaatkan sisa pembakaran batu bara dalam bentuk FABA yang ternyata masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan bernilai ekonomis tinggi.
Wakil Bupati Minahasa Selatan ini juga melakukan MoU dengan PT Conch sehingga dapat memberikan sumbangsih positif pada pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya, FABA telah dimanfaatkan oleh PLN dalam program TJSL untuk pembangunan Gereja Bukit Zaitun di Kota Tomohon, pembuatan akses jalan ke Air Terjun Kulung-kulung di Minsel, pembangunan ruang serbaguna KODIM Minahasa, serta pembangunan Kantor PLTA Tanggari.
Melihat potensi besar dari FABA, PLN terus melakukan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan FABA kepada masyarakat.
Sehingga nantinya masyarakat akan lebih paham terhadap nilai ekonomis FABA yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangunan infrastrukur dan konstruksi.
"Kami secara proaktif mengajak pemerintah daerah, UMKM, Badan Usaha Milik Desa serta kelompok masyarakat untuk dapat memanfaatkan FABA menjadi produk ramah lingkungan," tutup Munawwar.(*)