Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyusup Demo Jokowi Pamer Diri di Twitter, 'Kukira Rame Ternyata Gitu2 Aja', Beda Nasib Ade Armando

Ternyata ada penyusup dalam unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga 3 periode, Senin (11/4/2022).

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam BEM SI menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Pada aksi tersebut mereka menuntut agar wakil rakyat tetap menjalankan amanat konstitusi dengan tidak memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi hingga 3 periode.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Ternyata ada penyusup dalam unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga 3 periode, Senin (11/4/2022).

Sosok tersebut secara terang-terangan, melalui media sosial, mengumumkan dirinya sebagai penyusup.

Siapa dia?

Dia adalah pegiat media sosial yang selama ini dikenal pro terhadap pemerintah, Denny Siregar.

Melalui akunnya di Twitter @Dennysiregar7, Denny Siregar berkicau jika dirinya habis menyusup di tengah massa.

Dia mengira ramai, tapi ternyata tidak.

"Cape juga habis pulang menyusup. Kukira rame, ternyata gitu2 aja.. Si*l.," demikian kicauan Denny Siregar, Senin (11/4/2022), pukul 15.34 Wita.

Kicauan Denny Siregar soal dirinya menyusup di tengah aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga 3 periode, Senin (11/4/2022).
Kicauan Denny Siregar soal dirinya menyusup di tengah aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga 3 periode, Senin (11/4/2022). (TWITTER.COM/@DENNYSIREGAR7)

Denny Siregar menunjukkan fotonya berada di dalam sebuah ruangan mirip kantor.

Berselang beberapa menit kemudian, kicauan Denny Siregar dibalas dengan video-video pengeroyokan Ade Armando di depan gedung DPR dan MPR RI.

Kendati demikian, belum bisa dipastikan apakah Denny Siregar betul menyusup atau kicauannya itu hanya sekadar guyonan belaka.

Jika betul menyusup, dia beda nasib dengan Ade Armando sahabatnya.

Bagaimana kabar Ade Armando kini?

Berdasarkan keterangan yang diterima dari Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, kondisi Ade Armando belum pulih.

Dia masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

"Saat ini kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya. Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah. Kini tim kedokteran sedang berusaha menangani Ade Armando," demikian keterangan yang diterima Tribun-Timur.com.

Dipicu makian emak-emak

Nong Darol Mahmada mengatakan, pengeroyokan akademisi Universitas Indonesia tersebut diduga dipicu oleh makian seorang perempuan.

Mulanya, Ade Armando sekaligus pegiat media sosial berada di lokasi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR pada Senin, tepatnya pukul 14.00 WIB.

Kehadiran Ade Armando di sana untuk membuat konten YouTube dan media sosial Gerakan PIS.

Pukul 15.35 WIB, tim menyepakati untuk menyudahi peliputan.

Posisinya saat itu Ade Armando dan tim ada di depan pintu gerbang utama DPR.

"Pukul 15.40 tiba-tiba didatangi oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki. Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," kata Nong Darol Mahmada.

Pukul 15.41 WIB, Ade Armando dan tim kemudian mundur ke dinding pagar DPR.

Kemudian mereka didatangi massa yang mendorong-dorong Ade Armando.

Lalu, tim liputan bergeser ke sebelah kiri depan gedung DPR.

Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif.

"Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim. Sepertinya pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas," tutur Nong Darol Mahmada.

Anggota tim liputan berusaha melindungi Ade Armando yang terus menerus diserang dan dipukuli, tetapi tim kemudian terjatuh dan terpental.

Karena tidak bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan.

Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan. Setelah diamankan dan ditarik ke dalam gedung DPR oleh pihak kepolisian, Ade Armando mendapatkan penanganan dari dokter polisi pada jam 16.10 WIB.

"Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi dan menghubungi keluarganya," ucap Nong Darol Mahmada.

Karena ada penyekatan massa, Ade Armando baru bisa dievakuasi dan sekitar jam 18.00 sampai ke rumah sakit.

"Saat ini kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya," ujar Nong Darol Mahmada.

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," lanjut dia.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved