Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Zelensky 'Baca' Gerakan Tambahan Presiden Rusia Putin di Kiev, Ekskalasi Perang Akan Meningkat

Meski sudah lebih 40 hari Rusia menyerang, namun pasukan Vladimir Putin belum berhasil melumpuhkan.

Editor: Ansar
AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menahan tangis saat datangi lokasi mayat bergelimpangan di kota Bucha yang belum lama ditinggalkan pasukan Rusia, Senin (4/4/2022). (RONALDO SCHEMIDT/AFP) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perang Ukraina-Rusia hingga kini masih berlangsung dan sudah mewaskan sejumlah korban.

Meski sudah lebih 40 hari Rusia menyerang, namun pasukan Vladimir Putin belum berhasil melumpuhkan.

Bahkan rencana Presiden Rusia pun sudah dibaca oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Zelensky kini masih gabung dengan pasukannya dan tak mau mengalah.

Ia curiga Putin akan melakukan tindakan tambahan di Ibu Kota Kiev.

Zelensky mengklaim ancaman Rusia ke Ibu Kota Kiev belum sepenuhnya berakhir.

Ia percaya Rusia akan segera menghimpun kekuatan setelah fokus menyerang wilayah Donbas.

Apabila tentara Presiden Rusia Vladimir Putin berhasil menjalankan misinya, dikhawatirkan ekskalasi perang akan meningkat alih-alih berhenti.

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Senin (11/4/2022), Rusia memfokuskan kembali tujuan perangnya di provinsi timur Ukraina setelah gagal merebut ibukota.

Kini, Putin mengkosolidasikan pasukan dan memenuhi kebutuhan logistik para tentara yang sempat kekurangan di daerah Donbas.

Zelenskyy telah memperingatkan pertempuran di wilayah Donbas yang dikuasai pihak separatis akan menjadi faktor penentu yang penting.

  "Jika pasukan kami di Donbas tidak dapat mempertahankan posisi mereka, maka risiko serangan berulang terhadap Kyiv dan Oblast (provinsi) Kyiv hampir mungkin terjadi," ucap Zelensky.

Kendaraan militer Ukraina melaju melewati Alun-alun Kemerdekaan di pusat kota Kiev, ibu kota Ukraina, Kamis (24/2/2022). Sirene serangan udara berbunyi di seantero Kiev ketika kota-kota di sekelilingnya dihantam serangan rudal dan artileri oleh Rusia.
Kendaraan militer Ukraina melaju melewati Alun-alun Kemerdekaan di pusat kota Kiev, ibu kota Ukraina, Kamis (24/2/2022). Sirene serangan udara berbunyi di seantero Kiev ketika kota-kota di sekelilingnya dihantam serangan rudal dan artileri oleh Rusia. (AFP/DANIEL LEAL)

Rusia baru-baru ini menarik pasukan dan mengurangi serangannya setelah gagal merebut ibu kota Ukraina.

Mereka mengklaim bahwa fase pertama dari agresi militernya sebagian besar telah selesai dan bahwa mereka berfokus pada sepenuhnya 'membebaskan' wilayah Donbas di timur Ukraina.

 Tetapi bagi pengamat di ibu kota Barat, pengumuman itu merupakan tanda bahwa Moskow tak mengantisipasi perlawanan Ukraina.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved