Inspirasi Ramadhan 2022 Hamdan Juhannis
Indra Keberagamaan 9: Ideologisasi Barat Melalui Film, Saatnya Sekolah Bioskop?
Jadi betul, proses ideologisasi itu terjadi melalui ragam kanal, dan film dengan segala sarananya yang tampaknya menjadi kanal yang paling jitu.
Ayo, siapa mau cerita apa saja yang terjadi pada jam istirahat.
Saya hanya ikutan pergi melempar mangga orang sambil mengendap-endap tidak ketahuan oleh pemiliknya.
Itu khas anak sekolah kampung.
Artinya, pola yang harus dirawat dalam dunia pendidikan adalah idiologisasi yang menyenangkan, sebagai kontra ideologisasi Barat melalui film.
Bahkan sekarang lebih melebar lagi, ideologisasi melalui film India ( Bollywood ), apalagi masifnya doktrin nilai melalui Drama Korea, film seri yang tidak berseri, saking panjangnya.
Film-film kita bahkan mulai tertarik mengikuti setting cerita film mereka.
Jadinya, bagaimana merawat pendidikan yang menyenangkan?
KH Zainal Abidin Rahawarin, Rektor IAIN Ambon, menunjuk bahwa pilihannya adalah perbaikan infrastruktur sekolah terlebih dahulu khususnya di desa-desa dan tempat-tempat terpinggir.
Pak Kiai Zainal Abidin Rahawarin tentu sangat paham dengan realitas ini karena posisi beliau sebagai tokoh agama yang selalu berjalan ke pelosok dalam rangka pemberdayaan.
Tanpa ada keinginan kuat untuk pemerataan fasilitas dan sarana sekolah, mustahil untuk menunjuk sekolah sebagai arena ideologisasi dan indoktrinasi nilai bangsa yang tepat.
Mungkin yang dimaksud oleh Pak Kiai Zainal Abidin Rahawarin adalah perlunya terobosan hadirnya sekolah bioskop.
Dan beliau bertanya, kapankah itu?
Rupanya beliau menjawab sendiri, dengan bernyanyi: Kapan kapaaan....
Sebuah awalan bait lagu lawas yang memadukan kerinduan sekaligus pesimisme.(*)