Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Mahasiswa Makassar

600 Pesonel Gabungan Amankan Demo 11 April di Maros

Sebanyak 300 personel kepolisian diturunkan mengamankan aksi demonstrasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Sebanyak 300 personel kepolisian diturunkan mengamankan aksi demonstrasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (11/4/2022). 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Sebanyak 300 personel kepolisian diturunkan mengamankan aksi demonstrasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Maros, AKBP Fatur Rahman, Senin (11/4/2022).

Pihaknya pun saat ini telah melakukan apel persiapan pengamanan di Lapangan Pallantikang Maros, Sulawesi Selatan.

"Personel Kepolisian berjumlah 300, TNI 200, Satpol-PP 50 dan Dishub 50 orang," ujarnya.

Menurutnya, pengamanan telah dilakukan dari jauh-jauh hari.

“Kami telah melakukan kesiapan sejak 7 April kemarin,” ucapnya.

Pihaknya pun membagi tiga lokasi titik pengamanan.

“Yang pertama di simpang lima bandara untuk berkoordinasi dengan personel yang ada di Makassar, terkait mobilitas,” ungkapnya.

Titik selanjutnya juga akan dijaga ketat adalah di Patung Kuda.

“Di sana kami turungkan kurang lebih 100 personel, kemudian di depan kantor DPRD Maros ada 100 personil,” katanya.

Bahkan dia mengaku telah melakukan koordinasi dengan baik oleh para Mahasiswa.

“Hingga siang ini belum ada tanda-tanda bahwa akan dilakukan penutupan jalan, kami berharapnya aksi ini berjalan dengan damai dan tertib,” bebernya.

Fatur juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif jika terjadi kemacetan yang padat.

“Kita buat jalur alternatif, untuk masyarakat yang ingin menuju Kabupaten Pangkep, kami akan arahkan ke samping pemadam kebakaran, kemudian menuju jalan Bambu Runcing,” jelasnya.

“Tak hanya itu bagi mereka yang dari arah bandara baru akan diarahkan ke Pattene, maka akan tembus ke Data’” ucapnya.

Dia mengimbau para personel yang akan bertugas untuk mengutamakan sikap-sikap yang humanis terhadap para Mahasiswa.

“Dilarang keras bagi personel membawa senjata tajam dan kami imbau agar melakukan interaksi yang baik antara petugas dan Mahasiswa,” ungkapnya.

Aliansi Maros Bergerak

Sekira 570 Mahasiswa Maros tergabung dalam Aliansi Maros Bergerak (Amarak) ikut berunjuk rasa di berbagai lokasi, Senin (11/4/2022).

Mahasiswa gabungan tersebut akan berdemo di lokasi yang berpotensi mengakibatkan kemacetan.

Jenderal Lapangan Muhammad Chaidir Saputra mengatakan, Mahasiswa Maros juga ikut untuk menyikapi menyikapi problematika negara yang kini sedang berkembang.

"Kami sudah rapat konsolidasi, hasilnya ada 15 tuntutan Aliansi Maros Bergerak," kata Chaidir.

Adapun tuntutan Aliansi Maros Bergerak yakni: 

Cegah Amandemen UUD 1945 dan Tolak Tegas Kepemimpinan 3 Periode, Menolak Penundaan Pemilu, Cabut UU-IKN, Menolak Kenaikan Harga Pokok dan Hentikan Segala Bentuk Monopoli Perdagangan, Menolak Kenaikan Harga BBM.

Menolak Kenaikan PPN 11 persen, Evaluasi Penggunaan Utang Negara, Mendesak Revisi Pada Karet dalam UU - ITE, Mendesak Pengesahan RUU - TPKS, Revisi Omnibus Law, Hentikan dan Tuntaskan Segala Kasus Pelanggaran HAM.

Menolak Segala Bentuk Perampasan Ruang Hidup, Wujudkan Pemerataan Mutu Pendidikan, Kembalikan Marwah Dan Fungsi Legislatif dalam melakukan Pengawasan Terhadap Eksekutif, Evaluasi Kabinet Indonesia Maju dan Copot Menteri Perdagangan, Menteri BUMN dan Menteri Keuangan.

Titik Aksi

Sementara Miftahul Chair peserta aksi, menambahkan, ada tiga lokasi yang akan menjadi titik aksi mahasiswa.

"Ada tiga titik yang akan menjadi tempat aksi kami," kata dia.

Lokasi yang menjadi titik aksi yakni depan Kantor Bupati Maros Jl Jenderal Sudirman atau jalan Poros Maros-Pangkep, Kantor DPRD Maros Jl Lanto Dg Passewang dan perempatan Traffic Light depan Bank BRI.

Rencananya aksi besar-besaran tersebut digelar setelah waktu Salat Duhur atau pukul 13.00 Wita.

Titik kumpul di Hutan Kota Maros," kata Miftahul.

Ia meminta maaf kepada pengendara atau yang melintas di Maros, jika terjadi kemacetan.

Adapun organisasi yang tergabung Amarak yakni HPPMI, HMI, PMII, SEMMI, SAPMA, SINACCE, Jaringan Aktivis Mahasiswa (Jaksa) Indonesia, IMM, BEM FAPERTAHUT UMMA, KOPMA. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved