Menteri Perdagangan Ikut Jadi Sasaran Demo HMI Koorkom UMI Makassar, Disebut Malah Buat Masalah
Mereka menganggap Menteri Perdagangan tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada, malah membuat masalah.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Universitas Muslim Indonesia (Koorkom UMI) melakukan aksi menuntut penolakan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode.
Aksi tersebut berlangsung di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (9/3/2022).
Selain menolak perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode dan juga penundaan pemilu, mereka juga menuntut agar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dicopot.
Mereka menganggap Menteri Perdagangan tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada, malah membuat masalah.
Ia mencontohkan harga bahan pokok yang semakin meresahkan masyarakat.
Seperti kelangkaan minyak goreng. Selain itu harganya yang yang melambung tinggi, setelah menteri perdagangan mencabut harga eceran tertinggi.
"Kami menuntut copot menteri perdagangan yang gagal menstabilkan harga bahan pokok," kata Koordinator Lapangan, Rijal.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan sebelum mengakhiri unjuk rasa, mereka meminta Jokowi membuat pernyataan tegas kepada rakyat terkait wacana tersebut.
"Kami ingin presiden Jokowi untuk membuat pernyataan tegas kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak akan ada perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, dan menolak penundaan pemilu," katanya.
Mereka juga mendesak Presiden Jokowi untuk menstabilkan harga BBM yang naik cukup tinggi dan juga langka.
Oleh karena itu, massa aksi memberikan ultimatum kepada Jokowi dalam waktu 2x24 jam untuk merealisasikan tuntutannya.
"Apabila Presiden Jokowi tidak mampu memenuhinya, maka kami akan melakukan gelombang aksi yang lebih besar lagi," kata Rijal.
Sekadar diketahui, massa HMI Koorkom UMI memulai aksinya di depan kampus UMI.
Mereka menahan mobil tank pertamina. Kemudian naik di atasnya dan melakukan orasi.
Berselang beberapa menit, massa aksi turun dari mobil tersebut dan membiarkannya jalan.
Kemudian massa aksi berjalan menuju arah Fly Over. Sekitar 100 meter, massa kembali berhenti.
Mereka kembali menahan satu mobil truk dan juga mobil box.
Lalu naik di atas dua mobil tersebut. Juga membawa bendera HMI sambil melakukan orasi.
Kendaraan semakin padat. Kendaraan tak terhindarkan.
Polisi mengatur lalu lintas. Mengarahkan pengendara ke jalur yang lebih kecil tepat di depan kampus UMI. Samping drainase.
Jalan tersebut hanya bisa dilalui satu mobil.
Disaat bersamaan, massa aksi juga membakar ban bekas di tengah jalan.
Aksi kali ini massa aksi menggunakan alamamater UMI dan juga membawa tiga bendera HMI.
Massa aksi kembali ke kampus sekira pukul 17.30 wita.
Arus lalu lintas yang sebelumnya menumpuk, kembali lancar. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur Wahyudin Tamrin