Demo 11 April
Kabar Buruk BEM SI Jelang Demo 11 April, Medsos Koordinator Dibajak Sebar Hoax, Siapa Pelakunya?
Jelang unjuk rasa besar-besaran Senin (11/4/2022), ponsel dan akun media sosial Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin, dibajak. Siapa dalangnya?
"IG dan WA Korpus BEM SI dibajak, jangan percaya ya," ujar Zakky Musthofa, Presiden BEM Universitas Sebelas Maret periode 2021 melalui postingannya, Minggu (10/4/2022)
"Sampai begini IG korpus BEM SI dibajaknya untuk menghalau aksi 11 April 2022.Jangan berhenti BEM SI dan Kaharuddin. Panjang Umur Perjuangan," ucap Fakhrul Firdausi, Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman periode 2021 via postingannya.
"Akun IG Presma UNRI/Korpus BEM SI sedang diluar kendali beliau. Tolong kawan-kawan semua share info ini kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan tegas, saya wakil presiden BEM UNRI menegaskan bahwa BEM SI tetap akan aksi pada 11 April 2022 karena kebenaran akan terus hidup," ujar Razali, Wakil Presiden BEM Universitas Riau periode 2021-2022.
Hingga Kini, peretasan ponsel dan media sosial pemimpin BEM SI itu masih terus berlangsung.

Aksi serentak secara nasional rencananya masih akan berlangsung besok Senin (11/4/2022).
Aliansi Mahasiswa Makassar telah melakukan konsolidasi guna mematangkan kajian isu dan skema aksi unjuk rasa.
Diprediksi ratusan ribu mahasiswa akan memenuhi ruas jalan untuk menyampaikan aspirasinya.
Rencana Demo 11 April 2022
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) rencananya akan kembali melakukan aksi besar-besaran secara serentak.
Mahasiswa dari sejumlah kampus di Ibu Kota Negara hingga daerah akan berdemo pada Senin (11/4/2022).
Sebelum aksi, mahasiswa tersebut sudah melakukan konsolidasi untuk menentukan poin-poin tuntutan.

Mereka akan menyampaikan enam tuntutan kepada Presiden Joko Widodo.
Enam tuntutan tersebut akan disampaikan saat aksi unjuk rasa di sekitaran Istana Negara, Jakarta Pusat.
BEM SI menampik tudingan yang menyebut aksi mereka nanti untuk melengserkan Presiden Jokowi.
Demonstrasi pada Senin ini digelar sebagai aksi lanjutan, sebelumnya BEM SI telah mengultimatum Presiden Jokowi agar memenuhi enam tuntutan mereka dalam waktu 14 hari.