Inspirasi Ramadhan 2022 Hamdan Juhannis
Indra Keberagamaan 8: Doktrin Budaya dan Bioskop Syariah
bioskop dan film adalah dua hal yang berpaut sebagai tempat penanaman doktrin dan nilai budaya yang sangat jitu.
Indra Keberagamaan (8)
Oleh: Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam suatu acara Lembaga Sensor Film (LSF), saya ikut menyampaikan tuturan bahwa dunia pendidikan harus memainkan peran dalam mengontrol dunia perfilman dan dunia bioskop.
Saat memberikan ulasan, saya bertanya kepada peserta yang kebanyakan pemuda.
Apakah Anda saat pergi menonton di film di bioskop, Anda merasa terpaksa?
Mereka menjawab: tidak.
Saya melanjutkan, apakah Anda mengeluarkan duit untuk membeli tiket masuk secara sukarela?
Mereka menjawab: Iya.
Saat masuk apakah membeli camilan?
Mereka menjawab: kadang-kadang kalau ada uang lebih.
Apakah tempatnya nyaman?
Mereka menjawab: sejuk, kursi empuk, dan berdampingan dengan kekasih.
Lalu saya mengurai bahwa bioskop dan film adalah dua hal yang berpaut sebagai tempat penanaman doktrin dan nilai budaya yang sangat jitu.
Anda pergi menonton dan mengeluarkan uang tanpa paksaan.
Anda membeli camilan, duduk dalam situasi nyaman, lalu Anda menonton bersama teman dekat, menyaksikan lakon cerita yang merepresentasi budaya dan pandangan hidup.
Dari situlah saya yakin, film dan bioskoplah yang membentuk cara pandang kita terhadap budaya.