Ramadan 2022
Tips Bugar Puasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui di Ramadan 2022, Perhatikan Porsi Sahur Buka Puasa
Berikut ini tips bugar puasa untuk ibu hamil dan menyusui di bulan Ramadan 2022.
TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut ini tips bugar puasa untuk ibu hamil dan menyusui di bulan Ramadan 2022.
Ternyata masyarakat perlu perhatikan porsi sahur dan buka puasa.
Memang umat muslim yang sedang hamil dan menyusui tidak diwajibkan puasa. Sisa membayar fidya.
Namun sah saja jika yang bersangkutan merasa sanggup melnjalani ibadah puasa.
Nah, berikut ini tips agar tubuh ibu hamil dan menyusui tidak lemas di tengah proses puasa.
Perhatikan Porsi Sahur
Dilansir tribuntimur dari Kompas.com, Tim Naviri dalam bukunya bertajuk Buku Pintar Ibu Hamil (2011) membagikan tips sahur sehat untuk ibu hamil dan menyusui, yakni:
-Perhatikan porsi makanan yang seimbang. Komposisinya harus benar, dimana makan harus mengandung 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 10-20 persen lemak.
-Siapkan sayuran dan buah dalam menu sahur, agar proses buang air besar lancar dan tidak terjadi sembelit. Perlu diketahui, ibu hamil rentan terganggu di ususnya hingga bisa menyebabkan wasir.
-Minus susu saat sahur untuk tambah energi sepanjang hari.
-Jangan makan makanan pedas saat sahur.
-Porsinya sederhana. Jangan terlalu banyak dan jangan juga terlalu kecil.
-Perbanyak air putih
-Makan jangan terburu buru.
Berbuka puasa
Ibu hamil dan menyusui akan memiliki perasaan lebih haus dan lapar pada waktu buka puasa, sebab nutrisinya tidak hanya untuk diri sendiri.
Untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa, berikut tips buka puasa untuk ibu hamil dan menyusui, antara lain:
-Jangan minum air es saat buka puasa. Dikhawatirkan perut kembung.
-Buka puasa dengan air putih, jika perlu minum yang hangat.
-Disarankan tidak langsung makan makanan berat. Berikan jeda dengan salat maghrib, sehingga sistem pencernaan tidak secara cepat dipaksa bekerja keras setelah berpuasa seharian.
-Jangan kekengayakan saat buka puasa.
-Makan sayur terlebih dahulu. Jangan langsung konsumsi makanan berat tinggi karbohidrat.
(*)