Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Angka Balita Stunting di Sidrap Tahun Ini Capai 1.671, Turun Dibanding 2021

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sidrap menunjukkan grafik yang terus menurun. Hal ini menunjukkan penanganan masalah stunting pada balita.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
Humas Pemkab Sidrap
Sekda Sidrap, Sudirman Bungi 

TRIBUNSIDRAP.COM, SIDRAP - Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sidrap menunjukkan grafik yang terus menurun. 

Hal ini menunjukkan penanganan masalah stunting pada balita di Sidrap semakin membaik. 

Kepala Bidang Perencanaan Bidang Perekonomian, SDA dan Pembangunan Manusia Kabupaten Sidrap, Nasrah Anitasari Rasyid mengatakan, angka prevalensi stunting di Sidrap turun dari tahun lalu.

Baca juga: Dua Dokter RS Arifin Numang Rappang Terima Mobil Dinas dari Bupati Sidrap

Baca juga: Habiskan Anggaran Pusat Rp9 Milliar, Kok Pasar Batu Lappa Sidrap Belum Juga Difungsikan?

"Berdasarkan e-PPBGM, pravelensi stunting tahun 2021 itu 7,12 persen dan tahun 2022 6,26 persen," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2022).

Ia mengatakan, jumlah balita stunting tahun 2021 sebanyak 1.944. Sementara untuk tahun 2022 yakni 1.671.

Nasrah mengatakan dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sidrap, dilakukan analisis situasi cakupan layanan serta penyebab balita stunting.

"Hasil analisis tersebut kemudian menghasilkan rekomendasi intervensi yg dipetakan dalam bentuk program kegiatan," tuturnya.

Selanjutnya, kata Nasrah, dilakukan koordinasi, intervensi program terintegrasi lintas sektor yang tepat sasaran.

"Kedepannya akan ada inovasi yang dicanangkan sebagai upaya meningkatkan program percepatan penurunan stunting yang sudah ada saat ini," tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang juga telah menggelar rapat koordinasi terkait Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2022/2023 pada Rabu (6/4/2022) kemarin.

Sekda Sidrap, Sudirman Bungi mengatakan, untuk menurunkan angka stunting diperlukan koordinasi, intervensi, dan sinergitas program lintas sektor.

"Banyak intervensi yang harus dilakukan karena masalahnya juga multi sektor. Sehingga kita harus menyamakan persepsi dan menyusun program sesuai dengan bidangnya masing-masing," ujarnya

Hal itu dilakukan untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami stunting.

Ia berharap  jika nanti semua program kegiatan itu berjalan maka diharapkan masalah stunting itu bisa selesai.

"Dengan berjalannya program ini, masalah stunting itu bisa selesai dan bagi masyarakat yang mengalami stunting dapat kembali pulih, normal, dan sehat sebagaimana yang kita harapkan," tutupnya.

Laporan jurnalis Tribunsidrap.com, Nining Angreani.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved