2 Titik Lokasi yang Bisa Dijadikan Arena Road Race Makassar, Rencananya Digelar Tengah Malam
Saat ini, pihaknya sedang berkomunikasi dengan pihak kepolisian karena arena balap ini akan menggunakan jalanan umum.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mencoba merangkul para pemuda yang hobi balap motor liar.
Pemkot Makassar menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulsel dan Komite Nasional Olahraga Indonesia/KONI Makassar.
Para pemuda Makassar yang hobi balap liar bakal difasilitasi dengan ajang balap motor yang resmi.
Event tersebut akan digelar Ramadan ini.
Kabid Mobility IMI Sulsel Chandra Samad menyampaikan, event ini adalah respon Wali Kota Makassar Danny Pomanto terhadap deklarasi tolak balap liar yang digaungkan pada 30 Maret lalu.
"Minggu lalu IMI, Dirlantas, komunitas otomotif membuat komitmen bersama, deklarasi tolak balap liar dan ini dapat respon dari pak wali," ucapnya kepada Tribun Timur, Jumat (8/4/2022).
Saat ini, pihaknya sedang berkomunikasi dengan pihak kepolisian karena arena balap ini akan menggunakan jalanan umum.
Alasannya, Makassar belum punya sirkuit balap untuk menyalurkan potensi-potensi para pemuda yang gemar balapan.
Event ini diklaim untuk menurunkan atau meredam aksi balap liar di berbagai titik di Makassar, misalnya di Jl AP Pettarani dan Jl Veteran.
"Salah satu alasan mereka balap liar karena mereka tidak terakomodir dengan sirkuit, jadi tentu di masa pertumbuhan mereka mau melampiaskan hobi karena tidak ada sirkuit dialihkan ke jalan raya makanya kita carikan tempat layak," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih mencari titik yang tepat untuk dijadikan arena balap.
Ada beberapa yang berpotensi, misal Jl AP Pettarani, Jalan Jalur Lingkar Barat Selatan (Tallasa City), Jl Metro Tanjung Bunga, dan atau kawasan Center Poin of Indonesia.
"Kalau dalam kota tidak bisa, di CPI bisa, Tallasa City juga bisa karena tidak terlalu menggangu jalan raya," bebernya.
Rencananya, event balap ini bakal digelar tengah malam pukul 24.00 hingga 03.00 WITA.
Tepatnya pada Sabtu malam atau malam Sabtu.
Setelah itu, bakal dilanjutkan dengan makan sahur bersama sekaligus ceramah usai salat subuh.
Tema ceramah atau penyampaiannya seputar kesadaran berlalu lintas yang benar agar bisa menghindari risiko.
Mereka yang mengikuti lomba balap ini hanya pemuda yang sering turun ke jalan melalukan balapan liar, tidak untuk para pembalap profesional atau resmi.
Dari situ bisa dilihat potensi mereka, yang berpeluang akan dilakukan pembinaan untuk menjadi pebalap profesional.
"Secara psikologis juga bisa membuat mereka sadar, jika memang tidak punya bakat di situ secara otomatis akan berhenti, dan yang punya kemampuan akan terus mengasah potensinya," tuturnya.
Disisi lain, mereka yang ikut juga harus mengedepankan faktor keamanan.
Harus menggunakan helm terstandardisasi, jaket tebal, sepatu hingga atribut balap lainnya.
Nantinya, bagi pemenang event ini akan mendapat doorprize, berupa helm atau jaket balap.
Pihaknya sengaja tidak memberi hadiah dalam bentuk dana segar, tetapi kebutuhan-kebutuhan yang berkenaan dengan keselamatan saat balapan.
Diharapkan giat ini terus berlanjut, sebagai bentuk sosialisasi ke masyarakat agar tidak membully.
Karena hal ini akan mengurangi aksi balap liar di Makassar.
Terkait penamaan lomba balap ini pihaknya beserta Pemkot Makassar dan KONI bakal mendiskusikan hal ini.
"Ada yang usul ramadan night race, tapi saya dan teman kurang setuju nanti kita dibully masyarakat, mungkin yang mendekati Makassar Night Race," pungkasnya. (*)