Ramadan 2022
Apakah Masih Bisa Sholat Subuh saat Bangun Jam 6 Pagi? Cek Batasan Sebenarnya Menurut Ustad Somad
Banyak orang yang kerap kali kesiangan bangun untuk melaksanakan Sholat Subuh. Bagaimana jika seseorang bangun jam 6 pagi,
TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak orang yang kerap kali kesiangan bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Termasuk juga di momen bulan suci Ramadan 2022 ini. Banyak yang mengantuk setelah makan sahur.
Bagaimana jika seseorang bangun jam 6 pagi, apakah masih bisa sholat subuh?
Berikut ini penjelasan lengkap Ustad Abdul Somad atau UAS. Cek batas waktu waktu sholat subuh sebenarnya.
Cek jawaban lengkapnya di sini.
Aktivitas berlebihan saat bekerja kadang membuat seseorang sulit bangun di subuh hari.
Kelelahan kadang membuat seseorang telat bangun untuk melaksanakan ibadah wajib sholat subuh.
Untuk diketahui waktu salat subuh dimulai ketika terbit fajar shodiq.
Sementara terkait batas shalat Subuh jam berapa perlu diketahui bahwa waktu sholat Subuh akan berakhir ketika sudah masuk fase matahari terbit.
Hanya saja tentu lebih afdal dilaksanakan di awal waktu meski durasinya cukup panjang.
Masalahnya, tidak jarang orang yang sering terlena dalam tidurnya karena menganggap waktu Subuh masih panjang.
Pertanyaan ini dijawab oleh UAS dalam sebuah forum tanya jawab yang terekam dalam video berdurasi total hampir 19 menit, diunggah oleh kanal youtube TAMAN SURGA.NET, Kamis (18/6/2020).
Berikut jawab Ustadz Somad.
Penjelasan mengenai batas waktu shalat subuh dalam video, dimulai dari awal durasi hingga pada menit ke-2.35.
Kata UAS, diketahui bahwa batas pengerjaan dan waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq.
Sementara untuk mengetahui waktu syuruq, bisa ditentukan dari waktu magrib di masing-masing daerah.
“Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq,” ujar UAS.
Dijelaskannya, cara mengukur waktu syuruq atau isyraq yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.
UAS kemudian memberikan gambaran dengan mengambil waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan waktu seperti saat video tersebut diambil.
Saat itu, waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.
Dengan demikian, setelah dikurangi 15 menit maka waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.
Makanya, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB) subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis.
“Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,”
“Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq. Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis,” tegas UAS.
Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan UAS dalam video ini, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, UAS menganjurkan untuk tidak langsung mengerjakan shalat shubuh.
Hanya saja mengerjakan shalat sunnah qabliyah terlebih dahulu.
Baru selanjutnya mengerjakan shalat subuh setelah iqamah.
Ini dikarenakan masih ada waktu selama 20 menit sebelum masuknya waktu syuruq.
Sementara untuk pengerjaan shalat sunnah isyraq, disebutkan UAS baru bisa dikerjakan 15 menit setelah waktu syuruq.
Sebagai contoh di Kota Tanjung Pinang dalam waktu seperti gambaran di atas, maka pengerjaan shalat isyraq dikerjakan pada pukul 06.05 WIB.
“Boleh shalat isyraq itu, 15 menit setelah syuruq. Syuruq matahari terbit,”
“jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50. Tambah 15 menit baru boleh shalat isyraq jam 6.05,” jelas UAS.