Siapa Faldo Maldini? Dulu Mati-matian Bela Prabowo-Sandi, Kini Bela Jokowi Saat Disuruh Amien Rais
Faldo Maldini menyebut Amien Rais selalu menempatkan posisinya sebagai oposisi terhadap semua presiden Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mengela sosok Faldo Maldini, sosok pria yang berani sebut Amien Rais sebagai tukang bikin gosip politik.
Bukan hanya itu Faldo Maldini juga menyebut Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tersebut politikus kawakan.
Ternyata Faldo Maldini adalah orang yang dekat dengan penguasa.
Faldo Maldini adalah salah satu staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Faldo Maldini menyebut Amien Rais selalu menempatkan posisinya sebagai oposisi terhadap semua presiden Indonesia.
Hal itu dikatakan Faldo saat menanggapi pernyataan Amien Rais selaku Ketua Dewan Syuro Partai Ummat yang menyinggung masa jabatan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Faldo mengatakan, tidak ada yang baru dari pernyataan Amien. Pernyataannya sama dengan isu yang berkembang di media sosial.
"Terkait isi kontennya, saya kira sama kayak isu yang heboh di medsos saja. Tidak ada yang barulah," kata Faldo kepada wartawan, Sabtu (2/4/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Siapa sebenarnya Faldo Maldini, berikut sekelumit ulasan sosoknya dikutip dari wikipedia.org:
Faldo Maldini lahir pada tanggal 9 Juli 1990. Dia merupakan pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Saat ini, ia merupakan staf khusus Mensesneg Pratikno di bidang komunikasi dan media.
Faldo pernah menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Sewaktu kampanye pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, ia merupakan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Ia pernah maju sebagai calon anggota DPR-RI pada 2019 serta bakal calon Gubernur Sumatra Barat dan Bupati Pesisir Selatan pada 2020.
Terkait pernyataan Amien Rais baru-baru ini, Faldo mempersilakan siapa saja berpendapat mengenai polemik masa jabatan presiden.
Namun, menurut dia, publik tahu pernyataan mana yang sentimen personal, mana yang argumen rasional.
"Beliau ini alumnus program doktor Ilmu Politik Universitas Chicago, tentunya kita butuh pikirannya, bukan sekedar gosip politik saja," ujar Faldo.
"Silakan berpendapat, publik sudah paham mana yang sentimen personal dan mana yang argumen rasional," tuturnya.
Simbol rezim paranoid
Sebelumnya, Amien Rais menyebut duet Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan harus berakhir pada Oktober 2024.
Menurut Amien, saat ini Jokowi dan Luhut menjadi simbol dan substansi rezim.
"Duet Jokowi-Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim berkuasa, sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024. Tidak boleh lagi dua oknum ini menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu," kata Amien melalui chanel YouTube miliknya pada Sabtu (2/4/2022).
Dia masih ingat bagaimana rezim Orde Baru menggunakan banyak cara untuk menekan hingga membodohi rakyat demi tujuan politik belaka.
"Saya ingatkan, bahwa rezim Jokowi - Luhut, karena ambisi kekuasaannya itu menjadi sebuah rezim paranoid. Cirinya adalah rasa tidak pernah secure, aman," kata dia.
Kemudian untuk menutupi kelemahannya lewat cara menggertak, mengancam , dan mengerahkan massa yang masif.
"Bahwa duet ini adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan bangsa," katanya.
Amien prihatin dan merasa kasihan terhadap asosiasi-asosiasi dimanfaatkan demi kepentingan politik.
"Mngerahkan seluruh lurah se-Indonesia, mungkin nanti asosiasi-asosiasi tertentu, mungkin nanti eksponen bangsa petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, pensiunan ini pensiunan ini, dan lain-lain," ucapnya.
"Tetapi ini adalah suatu cara yang kosong substansi, kemudian abal-abal, tidak ada bobotnya. Karena apa? Karena ini sangat artifisial, ya seperti balon. Kelihatannya besar, tapi jika terkena jarum kecil saja sudah kempis," pungkasnya.
Diminta konsultasi ke psikolog
Amien Rais juga meminta Jokowi dan Luhut untuk berkonsultasi ke psikolog.
Pasalnya, Amien mencurigai dua sosok tersebut menderita narsisistik megalomania yang terlihat dari sikap merasa paling tahu, benar, dan menganggap diri sebagai penyelamat bangsa satu-satunya.
"Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira Anda berdua itu menderita narsisistik megalonia," kata Amien.
Jika benar begitu, maka Amien menyarankan keduanya memohon ampun kepada Tuhan.
Amien melanjutkan jika benar mereka mengalami penyakit psikis tersebut dan mengejawantahkannya dalam memimpin negara maka akan sangat berbahaya bagi bangsa dan negara.
Eks Ketua MPR RI itu juga menyoroti sikap Jokowi yang marah-marah terhadap para menteri karena dianggap tidak becus dalam bekerja.
"Saya lihat kemarin Jokowi marah-marah dua kali, bahkan menghujat menteri dan pejabat tingginya. Kenapa dipilih sendiri, dihujat sendiri?" katanya.
Menurutnya, menteri atau pejabat yang dipilih seorang presiden menggambarkan bagaimana karakter presiden itu sendiri.
"Jadi kalau presiden marah-marah, berarti dia memarahi dirinya sendiri," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amien Rais: Duet Jokowi-Luhut Harus Berakhir pada Oktober 2024