Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadhan 2022

Buka Puasa Hari Ini Jam Berapa? Lafaz Doa Buka Puasa, Bacaan Niat Salat Tarawih Sendiri / Berjamaah

Sebelum mengamalkannya, ada baiknya Anda ketahui doa buka puasa Ramadan, hingga niat salat tarawih, lengkap dengan artinya

Editor: Ilham Arsyam
Tribun Timur
Ilustrasi buka puasa 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jadwal jam buka puasa hari ini Minggu (3/4/2022) untuk wilayah Makassar dan sekitarnya yakni pukul 18:11 wita, sementara shalat Isya atau tarawih mulai pukul 19:19 wita

Sebelum mengamalkannya, ada baiknya Anda ketahui doa buka puasa Ramadan, hingga niat salat tarawih, lengkap dengan artinya, simak juga niat puasa.

1. Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya:

Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

2. Niat Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

3. Niat sholat Tarawih sebagai ma'mum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa

Artinya: 
Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala

4. Niat sholat Tarawih sendirian

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA

Artinya: 
Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala

5. Niat sholat Sunnah Witir 3 Raka'at

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA

Artinya: 
Saya niat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Berikut beberapa makanan yang disunahkan saat buka puasa :

1. Kurma

Kurma merupakan menu berbuka puasa yang paling pertama dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hal ini tercantum hadist yang diriwayatkan At-Tirmidzi,

إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر، فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور

Artinya: “Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,” (HR At-Tirmidzi).

Rasulullah SAW terkenal gemar berbuka dengan kurma basah (ruthab).

Apabila tidak ada kurma basah, maka Rasulullah akan menggantinya dengan kurma kering (tamr).

Dan apabila kurma basah dan kering tidak tersedia, maka beliau akan menggantinya dengan seteguk air.

Kurma merupakan makanan yang memiliki kandungan lengkap untuk tubuh, selain untuk menghilangkan rasa lapar juga memiliki sejumlah protein baik bagi tubuh.

Serta memiliki kandunga glukosa yang cukup teruma bagi sejumlah penderita yang gula darah.

2. Minuman

Minum air merupakan point sangat penting setelah seharian menahan lapar dan haus tubuh tentunya membutuhkan cairan menjalankan fungsi organ-organnya dengan baik.

Makanya di sunnahkan untuk meminum air jika tidak tersedia kurma.

Dalam hadist riwayat At-Tirmidzi di atas, air putih disebutkan setelah kurma karena air putih yang suci dan bersih sangat baik dikonsumsi sebelum mencicipi hidangan berbuka puasa lainnya.

Air putih itu ringan dan sangat mudah dicerna oleh tubuh.

Selain kurma dan air putih, menu berbuka lain yang disunahka adalah susu. Rasulullah SAW bersabda:

3. Makanan manis

Sesuatu yang manis dapat menguatkan penglihatan/ mata karena berpuasa, hal tersebut merupakan alasan yang baik.

Selain sunnah berbuka yang manis bisa didapatkan dari kurma juga bisa menggantinya dengan makanan atau minuman manis seperti, kolak, madu, yogurt, buah dan lain sebagainya.

Walaupun begitu kandungan gula yang terkandung dalam menu berbuka puasa juga perlu diperhatikan.

Agar tubuh kita tidak menerima pasokan gula dan kalori yang berlebihan. Sebab sesuatu yang berlebihan itu tidak disukai oleh Allah SWT.

Cara berbuka puasa sesuai syariat Islam :

1. Menyegerakan berbuka bila telah memasuki waktu berbuka/maghrib.

2. Berbuka terlebih dahulu sebelum salat maghrib.

3. Sebelum berbuka membaca Bismillahir rahmanir rahim secara lengkap atau cukup Bismillah. Apabila lupa, maka ketika ingat segera membaca Bismillahi awwalahu wa ‘akhirahu (Dengan Nama Allah sejah awal dan akhir).

4. Memakan kurma disunahkan ganjil 3 butir atau lebih.

5. Bila tidak ada kurma, maka disunahkan berbuka dengan minum air 3 teguk. Diutamakan air Zamzam tapi jika tidak ada bisa dengan air mineral atau kemasan.

6. Jika tidak ada air, disunahkan untuk berbuka dengan yang manis atau manisan.

7. Membaca doa puasa dengan mengangkat kedua belah tangan ke atas.

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ، إِنْ شَاۧءَ اللّٰهُ تَعَالَى، يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ، اِغْفِرْ لِيْ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الّذِيْ أَعَانَانِيْ (هَدَانِيْ) فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ

Artinya. "Ya Allah bagiMulah aku berpuasa, atas rizki-Mu lah aku berbuka, pada-Mu lah aku beriman, kepada-Mu lah aku bertawakkal (berserah diri). Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan semoga tetaplah pahala --puasa, insya Allah Taala. Duhai Yang Maha Luas Anugerah-Nya, berikanlah ampunan bagiku. Segala puji bagi Allah Yang telah menolongku (memberikan petunjuk) sehingga aku berpuasa, dan yang telah memberikan rizki kepadaku sehingga aku bisa berbuka."

8. Makan dan minum secukupnya dan berdoa setelah makan dan minum

اَلْحَمْدُ للِهِٰ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلَا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

Artinya, “Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik (murni terhindar dari riyâ’ dan sum‘ah) nan berkah (berkembang, terus menerus tidak terputus), yang pujian itu tidak bisa mencukupi, tidak ditolak, pun tidak pula dicukupkan sepadan pada pemberian-Mu, duhai Tuhan kami” (HR. Al-Bukhari dari Abu Umamah r.a.)

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved