Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nimatullah Ketua Demokrat Lagi

Adi Rasyid Ali Bela Ni'matullah: Pemilihan Sudah Sesuai AD/ART

Dilantiknya Ni'matullah sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel menuai pro kontra.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dilantiknya Ni'matullah sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel menuai pro kontra.

Sejumlah kader yang berada di gerbong Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menilai hasil musyawarah daerah (musda) tak diakomodir.

Ada juga yang menganggap bahwa keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah mutlak, dari rangkaian pemilihan penentunya ada di DPP.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali mengatakan, keputusan DPP menunjuk Ni'matullah sudah sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Demokrat.

ARA- akronim namanya meluruskan, bahwa mekanisme Partai Demokrat sudah berbeda.

Semua calon boleh maju dalam pemilihan dengan catatan mengantongi 20 persen dari jumlah suara DPC.

"Banyak orang belum paham kalau mekanisme partai demokrat ini sudah berbeda. Jadi jumlah suara di DPC tidak mempengaruhi serta merta bahwa dia pemenangnya, itu hanya rekomendasi untuk maju," ucap ARA kepada Tribun-Timur.com, Rabu (30/3/2022).

Selanjutnya kata legislator DPRD Makassar, tahapan pemilihan akan berlanjut ke ranah Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Rekomendasinya diserahkan ke pengurus pusat, dan musyawarah mufakatnya diserahkan lagi ke ketua umum.

"Dia (Ketua Umum) yang punya penilaian sendiri begitu," jelasnya.

Intinya kata ARA, tidak ada yang menyalahi prosedur atau aturan. Semua sudah sesuai dengan mekanisme yang ada.

"Tentu pak Ni'matullah dan IAS sebagai kader demokrat pasti sudah siap menang dan kalah dalam pertarungan ini," tuturnya.

Kata Wakil Ketua DPRD Makassar ini, Demokrat adalah partai yang sistemnya sudah terbangun.

Pertarungan telah selesai, sehingga siapapun yang berjuang harus siap kalah dan menang.

"Tapi tidak ada yang namanya kalah disini, karena kita semua punya mimpi dan kepentingan, jadi mari raih bersama sama," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved