Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Minyak Goreng

Gawat! Minyak Goreng Kembali Langka di Makassar, Toko Satu Sama Hanya Jual Satu Merek

Pantauan Tribun-Timur.com, rak minyak goreng kembali kosong di Toko Satu Sama Jl. Hertasning Baru, Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
RUDI SALAM/ TRIBUN TIMUR
Minyak goreng kosong di Hero Supermarket MaRi, Jl Ratulangi, Kota Makassar, Minggu (27/3/2022).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menjelang bulan Ramadhan, polemik minyak goreng masih belum usai.

Beberapa waktu lalu, pemerintah resmi mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan.

Usai pencabutan tersebut, kelangkaan minyak goreng dapat teratasi.

Pantauan Tribun-Timur.com, rak minyak goreng kembali kosong di Toko Satu Sama Jl. Hertasning Baru, Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (28/3/2022) sore.

Di rak minyak goreng, hanya ada merk Fraiswell dengan ukuran satu liter.

Minya goreng tersebut dijual seharga Rp 25 ribu.

Beberapa merk terkenal seperti Sunco, Tropica hingga Fortune nampak kosong.

"Iye, selama dua hari ini susah masuk minyak. Yang ada iniji itupun cuma yang satu litar," ujar Pergawai Toko Rocky.

Selain hanya ada satu merk, para konsumen juga harus membatasi pembelanjaan minyak goreng.

"Pembelian minyak maksimal dua bungkus per orang dan hari," tulis pihak toko di rak minyak goreng.

Salah satu Ibu Rumah Tangga Juli mengakui bahwa dirinya membeli minyak sebab waktu bulan Ramadhan yang semakin dekat.

"Iye maumi diapa, ini saja yang ada dan terjangkau," ujar Juli kepada Tribun-Timur.co..

"Di beli memang, karena jangan sampai semakin dekat puasa malah makin hilang," sambungnya.
Selain minyak goreng sawit, terdapat minyak goreng yang terbuat dari jagung ataupun kelapa.

Namun, harga kedua minyak tersebut masih jauh diatas minyak sawit.

Untuk minyak jagung dibanderol seharga Rp 84 ribu.

Kini, polemik mengenak minya goreng masih berlangsung.

Berbagai bazar sembako sempat dilaksanakan pemerintah guna membantu masyarakat untuk memperoleh kebutuhan dapur.

Namun, masyarakat harus tetap bersabar menunggu kebijalan pemerintah berikutnya untuk mengontrol harga jual dan ketersediaan barang.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved