Khazanah Islam
Jangan Asal Nyekar, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Adab-adab Ziarah Kubur Jelang Ramadhan
Nabi Muhammad SAW pernah melarang umatnya berziarah kubur, namun sekarang sudah dibolehkan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Berbagai macam kegiatan dilakukan masyarakat menjelang masuknya bulan Ramadhan.
Satu diantaranya adalah ziarah kubur.
Ziarah kubur merupakan bagian dari khazanah Islam.
Nah, di Indonesia sudah menjadi tradisi bagi masyarakat muslim melakukan ziarah kubur atau nyekar menjelang bulan puasa Ramadhan.
Baca juga: Ramadan 1443 H Sebentar Lagi, Sudah Bayar Utang Puasa Tahun Lalu? Berikut Niat Puasa Qadha Ramadan
Baca juga: Mimpi Melihat Ular Pertanda Jodoh? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Dan ternyata ziarah kubur ini tidaklah dilarang.
Berikut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad atau UAS terkait tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan.
UAS juga menjelaskan tentang adab-adab ziarah kubur.
Menurut Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad pernah melarang umatnya berziarah kubur, namun sekarang sudah dibolehkan.
Terkait waktunya, bisa kapan saja, tak harus menjelang bulan puasa.
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja. Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa? Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” jelasnya.
Katanya, hal ini ada di kitab karangan seorang syekh tentang ziarah kubur.

Lalu ada lagi pertanyaan, apakah berziarah kubur menjelang bulan puasa pernah dilakukan Nabi Muhammad?
Jawabnya, tidak semua perbuatan yang tidak dilakukan Nabi Muhammad lantas tak bisa pula kita lakukan.
Contoh, membaca ayat Kursi di empat sudut rumah ketika memasuki rumah.
Nabi Muhammad tak pernah melakukan ini, namun dilakukan oleh satu diantara sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abdurrahman bin Auf.