Khazanah Islam
Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Bolehkah? Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukumnya
Tradisi ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan nyaris ditemui disemua daerah dan sudah berlangsung lama.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari.
Nah, menjelang Ramadhan ada tradisi yang dilakukan umat Islam berupa ziarah kubur.
Tradisi ziarah kubur nyaris ditemui disemua daerah dan sudah berlangsung lama.
Dimana orang-orang berbondong-bondong nyekar atau menziarahi kuburan keluarganya.
Baca juga: Utang Puasa Numpuk Sampai Lupa Jumlahnya, Kata UAS Begini Hitungnya dan Tips Agar Cepat Lunas
Baca juga: Bolehkah Sholat Dhuha Dikerjakan Berjamaah? Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Lantas, bagaimanakah hukumnya ziarah kubur menjelang Ramadhan atau bulan puasa?
Apakah memang ziarah kubur jelang Ramadhan ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW?
Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad atau UAS terkait tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan seperti dikutip Tribun-Timur.com dari TribunMedan.com
Ziarah kubur merupakan bagian dari khazanah Islam.
Menurut Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad pernah melarang umatnya berziarah kubur, namun sekarang sudah dibolehkan.
Terkait waktunya, bisa kapan saja, tak harus menjelang bulan puasa.

“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja. Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa? Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” jelasnya.
Katanya, hal ini ada di kitab karangan seorang syekh tentang ziarah kubur.
Lalu ada lagi pertanyaan, apakah berziarah kubur menjelang bulan puasa pernah dilakukan Nabi Muhammad?
Jawabnya, tidak semua perbuatan yang tidak dilakukan Nabi Muhammad lantas tak bisa pula kita lakukan.
Contoh, membaca ayat Kursi di empat sudut rumah ketika memasuki rumah.