Pawang Hujan
Eks Menteri SBY Roy Suryo ‘Ketawai’ Pawang Hujan Rara Wulandari Bilang Langit Miliknya
Roy Suryo mengomentari sekaligus menertawai aksi pawang hujan MotoGP, Rara Isti Wulandari
TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan menteri Pemuda dan Olahraga era Susilo Bambang Yudhoyono, Roy Suryo mengomentari aksi pawang hujan MotoGP, Rara Isti Wulandari.
Hal itu dia lakukan ketika mengomentari Rara Isti Wulandari saat hadir dalam Podcast Deddy Corbuzier.
Dikutip Tribun Timur dari Twitternya, Jumat (25/3/2022), Roy Suryo pun berterima kasih kepada Deddy Corbuzier karena mendatangkan Rara Isti Wulandari.
Terimakasih Dedy Corbuzier yg makin menjelaskan "Apa & Siapa Dia" sebenarnya. Ini Cuplikan dari YouTube utuhnya yg berdurasi 45mnt 54dtk tsb, Lucu, Ada kata2 "Langit itu atas izin Tuhan milik Rara, Langit ada AC besar yg Remote-nya di Rara, Wi-Fi Energy, Password", dsb AMBYAR
Dalam twit pakar telematika ini pun dibubuhi dengan emotico ketawa.
Selain itu, Roy Suryo juga twit.
Baca juga: Roy Suryo Soroti Bayaran Ratusan Juta Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Benarkah Segitu Bayaran Rara?
Bagi yg masih KOPPIG / Belum jelas juga:
1. Secara Ilmiah DIBANTAH oleh BMKG (juga TNI-AU & BRIN)
2. Secara Metafisika MELANGGAR ETIKA, kata Jro Paksi Penyumbu Ring Perepan Sari.
3. Kearifan LOKAL ...? NO. Singing Bowl Aslinya Budaya Tibet /Himalaya /China, BUKAN Indonesia
AMBYAR
Potongan video ini menjelaskan, Rara mendapatkan bayaran dari panitia atas aksinya menjalankan ritual pawang hujan.
“Lu boleh bisa meminjam dupa gue tapi bayarannya jangan lewat gue dong. Lu minta budget sendiri ke panitia,” katanya.
Baca juga: Roy Suryo Lagi-lagi Nyinyiri Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Kini soal Bayaran Rara: Uang dari Mana?
Deddy pun semakin menjelaskan,” duitnya jangan ambil dari Rara,” ujar Deddy.
Rara pun langsung menimpali,” jangan dong.”
Untuk gelaran MotoGP Mandalika, Rara mengaku mendapatkan gaji hingga tiga digit rupiah alias ratusan juta.
"Kalau saya boleh jujur, gaji saya menghandel event ini mencapai tiga digit (ratusan juta)," katanya.
BMKG Bantah Pawang Hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) membantah hujan berhenti di Mandalika karena pawang hujan.
BMKG pun mengakui sulit untuk menjelaskan secara sains bagaimana pawang hujan bekerja menghentikan hujan.
Baca juga: Pawang Hujan Era SBY Viral usai Roy Suryo Nyinyir, DS: Kalo Bos Punya Aib Jangan Sok Buka2 Aib Orang
Nama Raden Rara Istiati Wulandari menjadi perbincangan karena bekerja sebagai pawang hujan.
Bahkan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberinya tenda khusus di area sirkuit.
Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas.
Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas, ia juga melafalkan doa.
Dia terlihat beraksi selama setengah jam, di pinggiran Sirkuit Mandalika.
Ia pun langsung menjadi perhatian internasional.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto pun menjelaskan soal fenomena pawang hujan yang ramai dibicarakan saat gelaran balap MotoGP Mandalika.
Baca juga: Roy Suryo Nyinyiri Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Dibalas Netizen Jejak 100 Pawang Hujan Era SBY
Menurutnya, pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di masyatakat. Sehingga, secara saintis itu sulit untuk dijelaskan.
"Namun untuk BMKG sendiri sebenarnya memiliki (perkiraan) sendiri. Kalau kita liat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu, tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," ungkap Guswanto.
"Kemudian tanggal 20 (Maret) diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," tambahnya.
Sehingga, kata Guswanto, bahwa hujan tetap turun terbukti di Mandalika.
Baca juga: Nasib Roy Suryo usai Potong Video Menag Yaqut Cholil Qoumas, #SaveRoySuryo Sampai Trending Twitter
"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berenti juga (hujannya,red)," ucapnya.
Lebih lanjut, Guswanto mengatakan bahwa waktu hujan berhenti sudah diperkirakan oleh BMKG, sebelumnya.
Sehingga, tak ada kaitannya dengan aksi pawang hujan.
"Jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya, itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai.
Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 WITA, itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan. Kalau diliat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," jelasnya.
"Sebenarnya kalau cerita tentang pawang hujan itu adalah kearifan lokal yang mereka miliki, dan itu tidak bisa dicampuradukan dengan antara sains dan kearifan lokal."(*)
Baca juga: Polda Metro Jaya Jadwal Panggil Roy Suryo Setelah Dilapor LBH GP Ansor, Humas Ungkap Fakta Baru