Mandi Wajib
Tata Cara Mandi Wajib dalam Islam, Bisa Dilakukan di Siang Hari Saat Ramadan
Mandi wajib perlu dilakukan sebab setelah berhubungan intim, tubuh dalam keadaan berhadats besar atau bernajis.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam Islam, dikenal istilah bersuci atau thaharah. Pengetahuan tentang tata cara bersuci penting diketahui oleh setiap umat Islam agar ibadah yang dilakukan memenuhi syarat untuk diterima oleh Allah SWT.
Salah satu cara bersuci yang dikenal dalam Islam selain berwudu adalah, mandi junub atau mandi wajib. Mandi junub ini biasanya dilakuka oleh pasangan suami istri yang baru saja melakukan hubungan suami istri.
Mandi wajib perlu dilakukan sebab setelah berhubungan intim, tubuh dalam keadaan berhadats besar atau bernajis.
Jelang bulan Ramadan, biasanya mandi wajib ini dilakukan pada malam hari. Sebab, pada siang hari, pasangan suami istri dilarang berhubungan intim karena dapat membatalkan puasa.
Sebaiknya, mandi wajib atau mandi junub ini dilakukan sebelum memasuki waktu imsak.
Namun pada kondisi tertentu, dilansir Tribun Wow, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Wahid Ahmadi menjelaskan tentang mandi junub siang hari.
Dari penuturannya jika memang kasusnya jima' di malam hari lalu ketiduran hingga terlewat waktu Subuh dan mandi wajib, maka tetap bisa puasa.
Selama malamnya sudah niat puasa, dan memang tidak sengaja tertidur hingga bangun kesiangan.
Maka ia bisa langsung mandi wajib, kemudian meng-qadha solat Subuhnya dan lanjut berpuasa.
Namun seperti adab pada hukum, hal ini tentu tidak bisa dilakukan terus menerus seolah tanpa dosa.
Kemudian, untuk lebih jelasnya, berikut ini tata cara mandi junub atau mandi wajib lengkap dengan bacaan niatnya.
Berikut bacaan niat mandi wajib atau mandi junub.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'aala.