MotoGP Mandalika
Ternyata BMKG Bongkar Hujan Berhenti Bukan karena Rara ‘Dari Awal Pawang Bekerja tapi Tak Berhenti’
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) membantah pawang hujan
TRIBUN-TIMUR.COM- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) membantah hujan berhenti di Mandalika karena pawang hujan.
BMKG pun mengakui sulit untuk menjelaskan secara sains bagaimana pawang hujan bekerja menghentikan hujan.
Nama Raden Rara Istiati Wulandari menjadi perbincangan karena bekerja sebagai pawang hujan.
Bahkan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberinya tenda khusus di area sirkuit.
Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas.
Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas, ia juga melafalkan doa.
Baca juga: Sosok Sebenarnya Rara Isti Wulandari Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Orang Kepercayaan Erick Thohir

Dia terlihat beraksi selama setengah jam, di pinggiran Sirkuit Mandalika.
Ia pun langsung menjadi perhatian internasional.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto pun menjelaskan soal fenomena pawang hujan yang ramai dibicarakan saat gelaran balap MotoGP Mandalika.
Menurutnya, pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di masyatakat. Sehingga, secara saintis itu sulit untuk dijelaskan.
"Namun untuk BMKG sendiri sebenarnya memiliki (perkiraan) sendiri. Kalau kita liat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu, tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," ungkap Guswanto.
"Kemudian tanggal 20 (Maret) diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," tambahnya.
Sehingga, kata Guswanto, bahwa hujan tetap turun terbukti di Mandalika.

"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berenti juga (hujannya,red)," ucapnya.
Lebih lanjut, Guswanto mengatakan bahwa waktu hujan berhenti sudah diperkirakan oleh BMKG, sebelumnya.