Solar Langka di Makassar
Solar Langka Sopir Bus & Truk Meradang, Pemkot Makassar Tak Bisa Apa-apa
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menjadi salah satu keresahan masyarakat saat ini. Sopir bus maupun truk pun meradang.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menjadi salah satu keresahan masyarakat saat ini.
Dua pekan terakhir ini, solar di Kota Makassar sulit dijangkau. Sopir bus maupun truk pun meradang.
Kelangkaan solar tidak hanya berdampak langsung ke pengemudi bus dan truk, tapi juga meluas ke arus lalu lintas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Akibat kelangkaan ini, puluhan kendaraan mengantre di SPBU.
Antriannya hingga ke jalan raya, sehingga membuat kepadatan kendaraan di area SPBU tersebut.
Contohnya di SPBU Jl Urip Sumoharjo dan Perintis Kemerdekaan.
Salah satu pengguna jalan, Hardianto mengatakan, pemerintah harusnya turun tangan mengatasi masalah ini.
Pemerintah Kota (pemkot) dan Provinisi harusnya tak tinggal diam melihat situasi ini.
"Harus ada yang turun tangan, sudah lama para supir mengantre di SPBU, ini tentu menggangu pendapatan mereka," ucapnya, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan, selain dirasakan pengemudi bus atau truk, masyarakat luas juga merasakan dampaknya.
Misalnya kemacetan yang ditimbulkan akibat antrean panjang, hal itu sedikit menggangu perjalanan pengguna jalan lain.
"Semoga ada solusi dan bisa diatasi cepat, kasian supir truk, kasian juga masyarakat yang punya keperluan mendesak kalau macet begini," keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan tak biasa berbuat apa-apa.

Apalagi, berbicara terkait solar maupun minyak goreng itu menjadi kebijakan pemerintah pusat.
"Itu rantai pasoknya kepada otoritas pemerintah pusat," kata Danny Pomanto.