Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Kekerasan Anak & Perempuan di Makassar Melonjak Drastis, Ini yang Bakal Dilakukan Pemkot

Selain kekerasan terhadap anak yang melonjak drastis, kata Achi Soleman, kekerasan terhadap perempuan juga mengalami kenaikan.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYUDDIN
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Makassar, Achi Soleman saat live Bincang Kota di YouTube Tribun Timur     

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Makassar, Achi Soleman mengatakan kasus kekerasan anak di tahun 2020 ke 2021 mengalami lonjakan yang sangat drastis.

Hal itu Achi Soleman sampaikan saat live Bincang Kota di YouTube Tribun Timur, Senin (21/3/2022) sore.

Selain kekerasan terhadap anak yang melonjak drastis, kata Achi Soleman, kekerasan terhadap perempuan juga mengalami kenaikan.

Hal tersebut berdasarkan data rentan waktu dari 2017 sampai 2021.

"Boleh kami katakan mengalami kenaikan 2 persen per tahun," katanya.

Achi Soleman juga memetakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menurutnya, pada anak, kasus kekerasan beragam. Baik itu kekerasan fisik maupun nonfisik seperti bullying dan kasus lainnya.

Sementara pada perempuan, lebih banyak pada kasus fisik utamanya kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

"Ini juga masih dialami oleh perempuan yang ada di Makassar," katanya.

Dengan adanya berbagai macam persoalan tersebut, Achi Soleman berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap perempuan dan anak.

Karena menurutnya, berbicara tentang diskriminasi gender, memang harus ada upaya pencegahan yang harus dilakukan.

Apalagi, kata dia, di Sustainable Development Goals (SDGs) juga membahas terkait masalah tersebut. 

Yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan kesetaraan gender serta mencegah perkawinan anak.

"Jadi di SDGs sendiri memang sudah mengamanahkan untuk perempuan sudah tidak lagi mengalami yang namanya diskriminasi gender," katanya. 

SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. 

SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.(*)

Laporan wartawan Tribun Timur, Wahyudin Tamrin

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved