Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Detik-detik Uang Rp 5 Triliun 'Dirampok' Fahrenheit, Lebih Sadis dari Indra Kenz dan Doni Salmanan

Ada aplikasi Quotex yang bikin Doni Salmanan eks tukang parkir jadi crazy rich Bandung. Binomo yang bikin eks pengamen Indra Kenz dari Medan

Editor: Edi Sumardi
KONTAN/CAROLUS AGUS WALUYO
Ilustrasi tumpukan uang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Satu demi satu, aplikasi trading di Indonesia yang melakukan penipuan terbongkar.

Ada aplikasi Quotex yang bikin Doni Salmanan eks tukang parkir jadi crazy rich Bandung.

Lalu, ada aplikasi Binomo yang bikin eks pengamen Indra Kenz jadi crazy rich Medan.

Semuanya mendadak kaya raya hanya dalam hitungan 1 hingga 2 tahun, namun hasil dari menipu dan pencucian uang yang dihimpun dari para korban aplikasi trading tersebut.

Para korban awalnya terbuai berbagai iming-iming dan janji hingga rela menyetorkan uang sebanyak-banyaknya dengan ekspektasi mendapatkan keuntungan berlipat ganda, namun hasilnya malah zonk.

Mereka loss, kontras dengan ekspekstasinya dalam melakukan investasi yang ternyata bodong.

Selain Quotex dan Binomo yang bikin loss, ada juga aplikasi investasi bodong lainnya, yakni Fahrenheit.

Baca juga: Curhat Crazy Rich Makassar Nurlinda Dwi Sukti buat Doni Salmanan - Indra Kenz, Labeli Mereka Pejuang

Aplikasi investasi yang berkedok robot trading itu bahkan bisa menyedot uang korbannya senilai total Rp 5 triliun waktu singkat.

Gila, parah!

Aktor Chris Ryan atau Christopher Ryan Suryono (31) menjadi saksinya.

Aktor, Chris Ryan
Aktor, Chris Ryan (INSTAGRAM.COM/@CHRIST_RYAN)

Bintang sinetron Cinta 7 Susun (2013) itu bercerita bagaimana dirinya yang sempat melakukan robot trading melalui Fahrenheit bisa menyedot uang miliknya dalam kurun waktu 1 jam.

Pria kelahiran Sorong, 29 September 1990 itu menduga, pihak Fahrenheit sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi.

Bahkan, menurut Chris Ryan, uang members yang hilang kala trading totalnya mencapai angka fantastis, yakni Rp 5 triliun.

"Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban)," ucap Chris Ryan usai melaporkan tindak pidana penipuan yang dialaminya melalui platform Fahrenheit pada Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Bukan Indra Kenz, Doni Salmanan, Raffi Ahmad, Juragan 99, Daftar 7 Crazy Rich Indonesia Sesungguhnya

Chris Ryan dan korban lainnya mengaku rugi Rp 40 miliar Chris Ryan mengaku, ikutan bermain robot trading Fahrenheit karena melihat peluang pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19.

Sukma Bambang Susilo, Kuasa Hukum Chris Ryan bersama korban lainnya, menyatakan klien-kliennya merugi sekitar Rp 40 miliar.

Adapun jumlah korban yang ia ditangani terkait kasus Fahrenheit ini mencapai sekitar 80 orang.

"Untuk nilai kerugian yang saya tangani lebih kurang Rp 40 miliar," ujar Sukma kepada Kompas.com, Jumat (18/3/2022).

Saat sadar tertipu, uang di aplikasi tidak bisa ditarik Sukma mengungkapkan, para trader sadar tengah tertipu setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengumumkan aplikasi Fahrenheit ilegal.

Sayangnya, para korban aplikasi Fahrenheit tidak lagi bisa melakukan pencairan atau pembatalan pembelian sejak 7 Maret lalu.

"Para korban kemudian tidak bisa melakukan withdraw (menarik uang) dan kemudian pada tanggal 7 Maret terjadi trading yang tanpa bisa dicegah atau disetop oleh para korban. Sehingga, seluruh dana yang diinvestasikan habis atau istilahnya margin call," kata Sukma.

Saat ini Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menerima sejumlah laporan soal penipuan berkedok robot trading aplikasi Fahrenheit dan penyidikan masih berlangsung.

"Dittipideksus sudah ada laporan dan baru naik ke penyidikan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Kombes Gatot Repli Handoko, Jumat.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengungkapkan, selain Indra Kenz dan Doni Salmanan, masih ada lagi investasi yang memakan kerugian lebih besar, bahkan mencapai Rp 5 triliun.

Ada lagi lebih sadis, entah benar entah enggak, (apa benar sampai Rp 5 triliun) wassalam ini kalau sampai benar. Makanya saya Minta Polri untuk tidak takut kejar pelaku pemain trading ilegal siapapun. Tegak Lurus pak @polisirepublikindonesia @divisihumaspolri @cyber.polri,” tulis Ahmad Sahroni dikutip dari akun Instagramnya.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved