TNI
Jenderal Andika Perkasa Merasa Dibohongi Anggotanya atas Kematian 3 Prajurit di Papua
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa menganggap Danki melakukan kesalahan pasca 3 prajurit TNI gugur di Pos Ramil Gome Kabupaten Puncak, Papua.
TRIBUN-TIMUR.COM- Komandan Pos alias Komandan Kompi (Danki) Pos Ramil Gome Kabupaten Puncak, Papua kini dalam masalah besar.
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa menganggap Danki melakukan kesalahan.
Sehingga, membuat tiga prajurit TNI tewas.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan pertemuan bersama seluruh Tim Hukum TNI untuk membahas berbagai kasus yang melibatkan anggota TNI dikutip dari akun Youtube Jenderal Andika Perkasa, Jumat (18/3/2022).
Salah satunya tentang penyerangan Pos Ramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua oleh kelompok bersenjata yang menyebabkan 3 prajurit TNI AD gugur.
Adanya kejanggalan pada kronologis penyerangan sehingga Tim Investigasi Kodam harus diturunkan untuk melakukan penyidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Baca juga: Rawan Konflik, Pemkab Sinjai Datangkan 350 Personel TNI-Polri Amankan Pilkades
Andika membenarkan bahwa ini merupakan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata.
Tetapi ada peran Komandan Kompi yang tidak memperhitungkan dan menyepelekan tempat dimana para anggotanya bertugas sehingga mengakibatkan penyerangan ini terjadi.
Dengan terbuktinya memang ada kejanggalan yang disebabkan oleh kebohongan laporan Komandan Pos maka Komandan Pos akan diproses hukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Panglima TNI memerintahkan Puspom TNI bersama Puspom TNI AD untuk segera melakukan tindak lanjut.
Sebelumnya, Panglima TNI melakukan kunjungan ke wilayah Timika, Papua terkait dengan insiden penyerangan posramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Kunjungan Panglima TNI adalah untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam secara langsung, dan juga memberikan penghormatan terakhir kepada tiga prajurit TNI yang gugur.
Baca juga: Pengaruh Jenderal Andika Perkasa Mampu Yakinkan Panglima Pertahanan Negara Adidaya

Terkait insiden penembakan ini, Panglima TNI kemudian mengikuti rapat koordinasi khusus bersama jajaran Menko Polhukam dan Kepolisian.
Rapat koordinasi khusus ini digelar untuk mengetahui langkah-langkah evaluasi yang akan dilakukan terkait insiden penembakan ini.
Panglima TNI kemudian mempelajari kronologi insiden penembakan yang terjadi.
Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui evaluasi apa yang dapat dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Jenderal TNI Andika Perkasa juga terus memberikan arahan agar seluruh jajaran prajurit TNI memahami betul, tugas dan tanggung jawabnya sebagai satgas Kodim dan Koramil.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Tugaskan Jaksa TNI Beri Hukuman Setimpal ke Prajurit Pelanggar
Juga tetap waspada akan situasi yang terjadi.
Sebelumnya, tiga prajurit Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha.
Ketiga prajurit itu gugur setelah ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis, (27/1/2022).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna mengatakan, penembakan ini terjadi sekitar pukul 04.30 WIT usai KKB melakukan penyerangan terhadap Pos Koramil Gome yang mengakibatkan tiga prajurit gugur dan satu lainnya mengalami luka tembak dengan kondisi kritis. Baca
"Tiga prajurit atas nama Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa, meninggal dunia. Sedangkan satu prajurit lagi mengalami luka tembak atas nama Pratu Syaiful," ujar Tatang dalam keterangan tertulis, Kamis sore.
Tatang menjelaskan, korban kontak tembak saat ini berada di Puskesmas Ilaga bersama dengan tim evakuasi.
Diberitakan, KKB menembaki anggota TNI yang berupaya mengevakuasi korban serangan.
Serangan ini merupakan serangan kedua, setelah beberapa saat sebelumnya, kelompok tersebut juga menembaki lokasi tersebut pada pagi hari. (*)
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Bakal Hapus Aturan Belum Kawin di Penerimaan Perwira Prajurit Karier TNI