Literasi Ulama
AGH Madeppungeng
Annanguru Madeppungeng (1884-1954) lahir di Desa Belokka Pancalautan Sidrap tahun 1884 dari pasangan Abdul Fattah dan Kalabbu.
Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Pengurus MUI Sulsel
Annanguru Madeppungeng (1884-1954) lahir di Desa Belokka Pancalautan, Sidrap tahun 1884 dari pasangan Abdul Fattah dan Kalabbu.
Beliau dikenal cinta ilmu hingga merantau ke Campalagian pada tahun 1903 untuk Mengaji Kitta diantar oleh saudaranya Guru Manrulu dan berguru langsung pada Syekh Abdul Hamid yang kelak menjadi mertuanya.
Dalam wawancara dengan Bapak Waris Zein Ahad, 13 Maret 2022 di Campalagian, beliau uraikan, setelah mengaji di Campalagian, Madeppungeng berangkat ke Mekkah tahun 1907 menyusul Guru Manrulu untuk mengaji memperdalam ilmunya.
Beliau mengaji pada sejumlah ulama haramain (Mekkah-Madinah) yakni; Syekh Said Al-Yamani, Syekh Ghamma, Syekh Abdul Rasyid, Syekh Abdul Rauf, Yekh Hadarawi, Syekh Muhammad Dahlan dan Syekh Hamdana.
Kemudian tahun 1913 AGH Madeppungeng kembali ke Campalagian untuk melanjutkan pengabdian dan mengembangkan pengajian yang dirintis AGH Abdul Hamid.
Di pengajian tersebut beliau belajar sebelum ke Mekah.
Dalam pandangan sejumlah tokoh agama, Madeppungeng diharapkan menjadi pelanjut masa depan pesantren Campalagian sehingga bersepakat untuk menikahkan dengan putri gurunya agar tetap tinggal di Campalagian.
Beliau mempersunting Hajjah Rabi binti AGH Abdul Hamid qadhi Campalagian, beliau dikarunia 13 orang anak.
AGH Madeppungeng mengembangkan pengajian di Campalagian secara rutin sejak kembali dari Mekah tahun 1913 hingga 1954.
Di antara murid-murinya yang menjadi ulama diantaranya; AGH Abdul Rahim, AGH Muhammadiyah, AGH Baharuddin.
AGH Muhammad Zein, AGH Mahmud, AGH Mahdi, AGH Abdul Qadir, AGH Abdullah Madeppungeng, AGH Muh Dahlan Hamid, AGH Bohari Muhammadiyah.
AGH Ahmad Syamsuddin, AGH Ahmad Zein, AGH Masud Abduh, AGH Mas’ud Buhaerah, AGH Sayyid Habib Shaleh, AGH Hasan, AGH Mas’ud Rahman. Mereka berasal dari Polman.
Sementara ulama dari luar yang belajar pada AGH Madeppungeng berasal dari Pinrang, Parepare, Mangkoso-Barru dan Masalembu-Jatim, yaitu AGH Daeng, AGH Sayyid Abubakar.
AGH Mustafa, AGH Abdul Latif, AGH Anas, AGH Lolo, AGH Muda, AGH Muh Gessa, AGH Burhan, AGH Sanusi, AGH Abdul Razak, AGH Kadir Khalid MA dan AGH Abdul Halim.
AGH Madeppungen selain mengajar juga menjalankan amanah sebagai Qadhi Campalagian.
Beliau tidak memberikan ijazah pada santrinya sebaliknya santri tidak meminta hingga mereka berhasil dengan kemampuannya.
Beliau tegas sebagai qadhi, tidak mau menerima pemberian seseorang karena khawatir mempengaruhi keputusannya.
Pribadinya sangat berwibawa dikagumi masyarakat hingga tersohor. Sejumlah santri datang dari berbagai daerah.
Maka tahun 1934, AGH Madeppungen bersama mertuanya, AGH Abdul Hamid, mendirikan Pesantren dengan nama Madrasah Arabiyah Islamiyah sebagai Pendidikan diniyah formal yang sebelumnya berupa pengajian halaqah.
Beliau pernah dikunjungi AGH Ahmad Bone dan AGH Muh As’ad.
AGH Madeppungen wafat 20 Zulhijjah 1373 H bertepatan 19 Agustus 1954 dimakamkan di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Polman, Sulbar.(*)