Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Launching Tribun Gorontalo

Launching TribunGorontalo.com, Wamendes dan PDTT Sebut Gorontalo Daerah Potensial

Peluncuran TribunGorontalo.com, dirangkaikan dengan talkshow dengan tema 'Program Digitalisasi dan Potensi Desa Wisata Gorontalo'. 

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/FIRKI ARISANDI
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi.   

TRIBUN-TIMUR.COM, GORONTALO - Tribun Network kembali melebarkan sayap. 

Hari ini, Kamis (17/3/2022), TribunGorontalo.com, resmi diluncurkan. 

Peluncuran TribunGorontalo.com, dirangkaikan dengan talkshow dengan tema 'Program Digitalisasi dan Potensi Desa Wisata Gorontalo'. 

Salah satu pemateri adalah Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi

Dalam kesempatan itu, Budi Arie Setiadi, menyebut Gorontalo sebagai daerah potensial. 

"Saya di tahun 2020 kalau nggak salah, pernah berkunjung di sana, ke beberapa desa di Gorontalo melihat alam yang indah, pertanian," kata Budi Arie Setiadi

"Saya yakin Gorontalo daerah yang maju di masa-masa mendatang," lanjutnya. 

Budi Arie Setiadi mengaku memiliki kesan luar terhadap Gorontalo

"Kesan saya di Gorontalo luar biasa. Kalau di Jawa makan nasi dengan ikan, kalau di Gorontalo makan ikan dengan nasi," tambahnya. 

Tema talkshow kali ini, lanjut dia, memiliki kaitan terat dengan program nasional Kemendes PTTT, khususnya di bidang digitalisasi. 

Ada lima hal penting yang harus diwujudkan dan dilaksanakan di level desa, kabupaten dan provinsi. 

Yang pertama kemiskinan ekstrem. Dari angka Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem Indonesia saat ini madih di level 14 persen. 

"Jadi kita punya tugas bersama mengentaskan kemiskinan," beber Budi. 

Yang kedua adalah stunting. Kondisi stunting saat ini masih sangat memperhatikan.

Angka stunting di Indonesia masih tinggi, berada di level 27 persen. 

Dan terbanyak ada di desa-desa. 

"Ketiga adalah ketahanan pangan. Dan ketahanan pangan ini, bagaimana produktivitas desa, daerah-daerah pertanian ini bisa memproduksi lebih banyak," jelas dia. 

"Lebih produktif, sehingga bisa memberikan sumbangsi penting bagi ketahanan pangan nasional," tambahnya. 

Keempat, korporatisasi ekonomi desa atau Badan Usaha Milik Desa alias Bumdes. 

Ia berharap masyarakat desa bisa mengaktifkan kembali Bumdesnya, sehingga bisa menjadi lokomotif ekonomi masyarakat desa. 

"Kelima, yang penting dan ada hubungannya dengan kegiatan ini. Yakni desa digital," tambahnya. 

Ia berharap, di masa ke depan, desa memiliki kekuatan dalam ekosistem digital yang makin hari makin ke depan makin masif. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved