Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IAIN Palopo

Guru Besar UIN Alauddin: Teknologi Semakin Modern, Model Dakwah Juga Harus Berubah

Orasi ilmiah pada pembukaan kuliah ini menghadirkan guru besar UIN Alauddin Makassar, Prof Dr H M Sattu Alang MA

Editor: Muh. Irham
ist
Pembukaan Kuliah Pascasarjana IAIN Palopo menghadirkan guru besar UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, M.A. dengan tema kuliah “Penguasaan Metode Dakwah Digital di Era Milenial (Metaverse) bagi Mahasiswa Pascasarjana dalam Menjawab Permasalahan Ummat”. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo menggelar pembukaan kuliah angkatan XX Tahun 2022 secara virtual yang berpusat di Hotel Mulia Indah Palopo, 16 Maret 2022.

Orasi ilmiah pada pembukaan kuliah ini menghadirkan guru besar UIN Alauddin Makassar, Prof Dr H M Sattu Alang MA dengan tema kuliah “Penguasaan Metode Dakwah Digital di Era Milenial (Metaverse) bagi Mahasiswa Pascasarjana dalam Menjawab Permasalahan Ummat”.

Acara dibuka secara resmi Rektor IAIN Palopo. Hadir Wakil Rektor I, Wakil Rektor III, Para Dekan, para Ketua Unit, guru besar, dosen dan pimpinan Pascasarjana IAIN Palopo serta sekir 150 orang mahasiswa Pascasarjana yang mengikuti secara virtual.

Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, M.A, dalam paparannya, mengungkapkan perkembangan teknologi saat ini melahirkan fenomena menarik dalam kehidupan masyarakat saat ini, yaitu maraknya budaya global dan gaya hidup serba instan.

Perkembangan teknologi mengakibatkan model dakwah semakin berkembang pesat dan dinamis dan dapat berpengaruh pada akhlak, moral generasi milenial yang dimana mereka pada fase proses mencari jati diri.

Dengan perkembangan teknologi itu tidak dapat dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme dapat dengan cepat menyebar dan mampu memasuki semua lini.

“Maka, perlu tempat yang dapat membawa angin segar agar generasi milenial tidak mudah mempercayai konten yang tersebar dengan liberal” paparnya.

Berbagai media saat ini harus dimanfaatkan sebagai media dakwah, yang bisa disebut media dakwah millennia kata dia, seperti: Web Blog, facebook, instagram, twitter, whatshapp dan youtube. Namun dalam penyampaian dakwah di media sosial tersebut harus pula dilakukan secara milenial.

“Menyampaikan dakwah Islam dengan media digital di era Milenial, terkhusus bagi mahasiswa Pascasarjana dalam menjawab permasalahan umat adalah mutlak, karena menjadi da’i di era sekarang tidaklah gampang. Materi dakwah sesuaikan dengan kondisi masyarakat dengan tidak melupakan teori-teori Dakwah Islam” pungkas Prof Sattu Alang.

Rektor IAIN Palopo, Prof Dr Abdul Pirol, dalam sambutannya, tema pembukaan kuliah disampaikan Prof Sattu Alang, cukup menarik di era milenial di tengah perkembangan metaverse yang telah banyak direspon.

“Dakwah saat ini tentu banyak tantangan, hikmahnya adalah bagaimana dakwah itu dapat sampai, dan audiens tidak merasa ada sesuatu yang kurang mengenakkan” ucap Abdul Pirol.

Direktur Pascasarjana Dr. H. M. Zuhri Abu Nawas, mengatakan mahasiswa baru Pascasarjana angkatan ke 20 ini sebanyak 64 mahasiswa dari 5 Prodi termasuk 2 Prodi baru dan pada semester ini akan dilakukan survei kepada dosen sebagai evaluasi proses perkuliahan di Pasacasrjana.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved