Lukisan Armin Mustamin Toputiri
Nirwan Ahmad Arsuka: Armin Kembali Tegakkan Milestone Sejarah Seni Rupa Indonesia
Ia memunculkan kembali pameran lukisan tunggal yang tidak pernah ada di Kota Makassar selama 30 tahun terakhir.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Armin Mustamin Toputiri membuat gebrakan baru di Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar.
Ia memunculkan kembali pameran lukisan tunggal yang tidak pernah ada di Kota Makassar selama 30 tahun terakhir.
Lukisannya banyak bercerita tentang kondisi politik di Indonesia.
Sehingga lukisan itu menjadi perbincangan khalayak umum di Kota Makassar dan Indonesia.
Bukan hanya para politisi, tapi juga perupa dan budayawan nasional.
Salah satunya ialah Nirwan Ahmad Arsuka.
Budayawan kelahiran Barru itu mengatakan, pameran tunggal mantan anggota DPRD Sulsel itu sangat menarik.
Armin Mustamin Toputiri, kata dia saat ini mungkin sedang menegakkan milestone dalam sejarah seni rupa Indonesia.
"Armin tampaknya menegakkan tonggak baru seni rupa modern Indonesia pasca Jawa-Bali," katanya kepada wartawan Selasa (15/3/2022).
Nirwan melihat bahwa pameran tunggal Armin sebagai bagian dari gelombang kebangkitan seniman di Indonesia Timur.
Secara khusus di Sulawesi Selatan, yang barisan gua-gua kapurnya menyimpan lukisan figuratif tertua di bumi.
"Lukisan figuratif itu lebih tua dari lukisan serupa yang ditemui di Eropa," katanya.
Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan, hanya waktu yang akan memutuskan apakah Armin dan kawan-kawan perupa Indonesia lainnya sanggup menorehkan pencapaian yang setara dengan para leluhur pencipta lukisan purba.
"Lukisan purba adalah karya monumental dalam perjalanan evolusi kecerdasan dan kebudayaan umat manusia," kata budayawan nasional itu.
Pameran lukisan tunggal ini sudah berlangsung di Hotel Claro Makassar sejak Sabtu (12/3/2022) lalu.