Balada Minyak Goreng, Wabup Bulukumba Bawa Polisi Sidak Toko Retail Hingga Antrean Panjang di Palopo

TRIBUN-TIMUR.COM- Komoditas minyak goreng langka hingga saat ini, Rabu (116/3/2022).

Dipantau Tribun di Jl Gajah Mada, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan petugas turun langsung mengecek keberadaan minyak goreng.

Gabungan tim dari berbagai instansi ini pun memeriksa harga dan stok minyak goreng.

Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf pun langsung memeriksa operasi ini.

Ia bersama dengan Pemerintah Bulukumba dan Polres Bulukumba.

Sementara itu, Pedagang Pasar Tramo Maros, Ismail menyampaikan saat ini ada kenaikan harga dari gula dan minyak goreng.

Pembeli pun harus membeli mahal minyak.

Baca juga: Mendag Lutfi Mangkir saat Dipanggil Bahas Minyak Goreng, Abu Janda: Mendag Dipecat Saja Pak Jokowi

“Biasanya minyak 28 ribu sekarang sudah di atas 50 ribuan, ada Rp60, ada Rp58” kata Ismail.

Ismail juga menyampaikan saat ini minyak curah kosong sejak sepekan terakhir.

Selain di Maros dan Bulukumba, antrean panjang di toko retail, depan Bandara Andi Djemma Masamba, Luwu Utara, Sulsel.

Kritik ke Kemendag

Kementerian Perdagangan (Kemendag) dinilai tidak memiliki ketegasan dalam mengendalikan harga minyak goreng yang saat ini menjadi langka.

"Berlarut-larutnya krisis minyak goreng diakibatkan ketidaktegasan sikap pemerintah dalam menegakkan aturan yang dibuatnya sendiri. Sehingga pelanggaran terhadap aturan tersebut terus terjadi," kata Anggota Komisi VI DPR Amin Ak saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).

Amin menduga, semakin parahnya krisis minyak goreng disebabkan oleh tiga kemungkinan, yaitu kebijakan domestik market obligation (DMO) tidak dipatuhi.

Kemudian, DMO dipatuhi dalam tanda kutip tapi sesungguhnya minyak kelapa sawit hasil DMO tidak sampai ke tangan produsen minyak goreng, dan terakhir banyak penimbun dan atau ekspor illegal atau penyelundupan minyak goreng.

Baca juga: Pantasan Langka, Polisi di Luwu Timur Temukan Ribuan Dos Minyak Goreng Ditimbun di Gudang