Pengangguran di Makassar
Jumlah Pengangguran di Makassar Capai 13,18 Persen di Tahun 2021
Angka penganggaran di Kota Makassar pada tahun 2021 mencapai 13,18 persen. Data BPS terjadi penurunan dibanding tahun 2022.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Angka penganggaran di Kota Makassar pada tahun 2021 mencapai 13,18 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya di 2020, 15,92 persen.
Kendati demikian, pengangguran terbuka di Makassar diklaim masih tinggi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Makassar Nielma Palamba dalam moment spesial di acara Bincang Kota.
Acara ini disiarkan langsung lewat Facebook dan YouTube Tribun Timur, Senin (14/3/2022).
Tema yang diangkat kali ini terkait Problematika Tenaga Kerja di Tengah Pandemi.
Nielma menjelaskan, Dinas tenaga kerja mengurusi SDM, bertugas mengurangi pengangguran.
"Jadi bagaimana Disnaker merancang program agar pengangguran di Makassar bisa lebih dikurangi," ucapnya.
Nielma menjelaskan, dua tahun terakhir ini memang menjadi masa-masa pahit.
Pemutusan hak kerja (PHK), pegawai dirumahkan, bahkan lapangan kerja pun semakin sesak untuk menghidupi karyawannya.
"Masalah ini tidak hanya dirasakan satu atau dua daerah, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya," jelasnya.
Dengan adaya pandemi semua serba dibatasi, produksi terbatas, dan ekonomi terus terhimpit.
Di sisi lain, pemicu tingginya penganguran kata Nielma karena ketersediaan lapangan kerja yang luas sementara angkatan kerja tidak memenuhi kualifikasi.
Selain itu, Makassar kota urbanisasi, tingkat pertumbuhan penduduk cepat.
"Urbanisasi yang menyebabkan Makassar tinggi penganggurannya," paparnya.
Masalah lainnya kata Nielma, rendahnya kompetensi tenaga kerja.
Karena itu mereka harus dilatih, diwadahi pelatihan yang disertai dengan sertifikasi.
"Karena itu harus disesuaikan dengan standar kompetensi kerja Indonesia, setelah asesmen maka dilakukan pelatihan yang bersertifikasi kompetensi," tuturnya. (*)
