Susno Duadji
Ingat Komjen Polisi (Purn) Susno Duadji? Namanya Muncul Lagi Usai Sindir Dirut Pertamina
Selain itu, Susno Duadji juga pernah tersandung kasus korupsi saat menjabat sebagai Kepala Polda Jawa Barat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Susno Duadji? Namanya pernah jadi trending pada tahun 2009 lalu.
Kala itu, Susno melontarkan istilah 'Cicak vs Buaya' dan menjadi viral kala itu.
Ujungnya menjadi kasus yang cukup menyitra perhatian publik, yakni antara Polri dan KPK.
Selain itu, Susno Duadji juga pernah tersandung kasus korupsi saat menjabat sebagai Kepala Polda Jawa Barat.
Ia pun divonis hukuman 3,5 penjara dan denda Rp 4,2 miliar.
Tak sekedar di penjara, Susno Duadji juga harus rela diberhentikan dari jabatannya yang saat itu jenderal bintang tiga.
Kini, nama Susno Duadji kembali jadi perbincangan. Susno menyindir Direktur Utama Pertamina melalui komentar yang ditulisnya di unggahan Instagram Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Pada Senin (22/11/2021), Erick mengunggah videonya yang tengah berkunjung ke SPBU Pertamina, Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur.
Ia menyoroti toilet umum SPBU yang berbayar.
Toilet SPBU yang merupakan fasilitas umum, kata Erick, seharusnya gratis.
Aksi Erick tersebut mendapat apresiasi dari Susno Duadji.
Namun, pujian Susno itu diiringi sindiran terhadap Dirut Pertamina.
"Baru Menteri peduli, Dirut Pertamina sudah ber-abad begini gak peduli, gak peka," tulis Susno di kolom komentar, dilansir Tribunnews.
Profil Susno Duadji
Dikutip dari Tribunnews Wiki, Susno Duadji lahir di Pagaralam, Sumatera Selatan pada 1 Juli 1954.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1997.
Susno meraih gelar S1 Hukum dan S2 Manajemennya dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Setelahnya, ia melanjutkan studi di Sespati Polri (kini bernama Sespimti).
Sebelum pensiun pada 1 Agustus 2021, Susno Duadji pernah menjadi Pama Polres Wonogiri pada 1978 hingga jabatan terakhirnya sebagai Penasehat Koorsahli Kapolri selama satu tahun.
Satu tahun sebelum pensiun, Susno divonis 3,5 tahun penjara terkait kasus dugaan korupsi.
Mengutip Kompas.com, ia terbukti menerima suap Rp500 juta dari Haposan Hutagalung lewat Sjahril Djohan terkait penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari.
Tak hanya itu, ia juga terbukti menyalahgunakan wewenang saat menjabat Kapolda Jawa Barat di tahun 2008.
Kala itu, ia memerintahkan pemotongan dana pengamanan Pilkada Jabar 2008 untuk penggunaan yang tidak semestinya.
"Terbukti melakukan pemotongan dana dan setelah terkumpul tidak digunakan untuk pengamanan pilkada, tapi pembelian valuta asing, Camry sebagai mobil dinas, atensi Kapolda Jabar dan pejabat Polda," ujar anggota majelis hakim, Samsudin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (24/3/2011).
Ia pun pensiun saat masih terjerat kasus dan kasasi perkaranya ditolak Mahkamah Agung (MA).
Dilansir Kontan.co.id, dalam putusan 22 November 2012, MA menolak kasasi Susno atas perkara pidana korupsi dalam penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari dan dana pengamanan Pilkada Jabar 2008.
Ia tetap dinyatakan terbukti bersalah dan dihukum 3,5 tahun penjara sebagaimana putusan PPN Jakarta Selatan dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Berikut riwayat karier Susno Duadji:
- Pama Polres Wonogiri (1978);
- Kabag Serse Polwil Banyumas (1988);
- Wakapolres Pemalang (1989);
- Wakapolres Yogyakarta (1990);
- Kapolres Maluku Utara (1995);
- Pamen Hubinter Sdeps Polri, penugasan di Bosnia (1995);
- Kapolres Madiun (1997);
- Kapolres Malang (1998);
- Wakapolwitabes Surabaya (1999);
- Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri (2001);
- Kabid Rabkum Div Binkum Polri (2001);
- Pati Yanma Polri, Wakil Kepala PPATK (2004);
- Kapolda Jawa Barat (Januari-Oktober 2008);
- Kabareskrim Polri (Oktober 2008-November 2009);
- Pati Mabes Polri, non-job (November 2009-Maret 2011);
- Penasihat Koorsahli Kapolri (Maret 2011-Agustus 2012).
Kini Bertani di Kampung Halaman
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji berada di lahan pertanian miliknya (Facebook)
Pensiun sebagai polisi, Susno Duadji saat ini memilih bertani di kampung halamannya, Pagaralam.
Aktivis bertani Susno juga kerap diunggah pensiunan Polri ini di akun Instagram pribadi miliknya, @susno_duadji.
Adik Susno, Suterimawati, mengungkapkan sang kakak kerap pulang ke Pagaralam untuk mengurus ladangnya.
Biasanya, Susno akan pulang ke Pagaralam dua atau tiga kali dalam sebulan.
"Ya beliau saat ini sedang senang bertani. Bahkan setiap bulan kakak saya itu sering pulang ke Pagaralam kadang dua kali kadang tiga kali dalam sebulan dia pasti pulang ke Pagaralam," ujarnya saat ditemui Sripoku.com, Selasa (20/4/2021).
Saat berada di Pagaralam, Susno juga akan turun langsung untuk menggarap lahan pertaniannya.
Terkadang, kata Suterimawati, Susno terkadang membersihkan rumput di kebun.
"Beliau kadang membersihkan rumput di kebun miliknya."
"Dia mengatakan hal tersebut dia lakukan sembari berolahraga agar mendapat keringat," katanya.
Terkait tudingan Susno hanya pencitraan, Suterimawati membantahnya.
Menurutnya, Susno saat ini sudah menjadi petani yang sukses.
"Itu bukan pencitraan, beliau memang benar-benar sudah menjadi petani yang sukses."
"Karena banyak jenis tanaman yang sudah beliau tanam mulai dari durian, vanili, kopi, kayu Gaharu sampai ke ubi kayu atau singkong dan semua sudah menghasilkan uang," pungkasnya.(*)