Omnibus Law
Andi Amran Sulaiman: Omnibus Law Bagus, Tapi Sebaiknya Rekomendasi Lebih Sederhana
Mantan Menteri Pertanian era Jokowi-JK, Andi Amran Sulaiman hadir jadi narasumber dalam diskusi bersama pakar politik.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Mantan Menteri Pertanian era Jokowi-JK, Andi Amran Sulaiman hadir jadi narasumber dalam diskusi bersama pakar bertema Politik Kesejahteraan dan Visi Pembangunan Indonesia Timur, Selasa (1/3/2022).
Diskusi digelar secara blended di Kantor Tribun Timur Jalan Cendrawasih Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Amran menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah menarik investor dengan penciptaan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja pada 2020 lalu.
Namun ia memberi sedikit masukan perlunya penyempuraan rekomendasi sederhana agar lebih memudahkan investasi di tanah air
"Omnibus Law sangat bagus, tapi perlu penyempurnaan rekomendasi teknis yang sederhana sebagaimana arahan Presiden di berbagai tempat dalam pidatonya. Jadi ombibus Law sangat bagus untuk investor, namun perlu penyempurnaan, seperti penyederhanaan rekomendasi agar lebih sempurna lagi," katanya.
Ia mengatakan, terkadang rekomendasi teknis membuat proses izin terlambat. Khususnya pelayanan investasi sistem One Single Submission (OSS) di kementerian investasi sudah sangat bagus dan cepat.
"Ada beberapa rekomendasi masih perlu disempurnakan agar lebih cepat lagi dari proses izin," ujarnya.
One Single Submissio merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk para pelaku usaha.
OSS berguna dalam pengurusan izin usaha untuk : Usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar
Kekayaan Alam Timur Masa Depan Indonesia
Andi Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia Timur adalah masa depan dengan beragam kekayaan alamnya.
Menurutnya, kawasan Indonesia Timur begitu kaya sumber daya alam.
Sekadar informasi Andi Amran Sulaiman adalah mantan Menteri Pertanian era Jokowi-JK. Saat ini menjabat sebagai founder PT Tiran Group.
"Indonesia Timur masa depan Indonesia, kaya banget, tidak ada sesuatu teknologi yang aneh, Indonesia sudah kuasai, Indonesia sudah mampu olah sumber daya alam sendiri," kata Amran di Kantor Tribun Timur.
Ia mencontohkan, Kabupaten Konowe Utara yang begitu kaya akan sumber daya dalam.
Menurutnya, satu kabupaten Konowe memiliki 46 milliar ton cadangan nikel. Bagi Amran masa depan Indonesia ada di nikel.
"Masa depan Indonesia ada di nikel, kita pemain terbesar dunia sekarang, kita harus hilirisasi ini," katanya.
"Persoalannya kita mau atau tidak," beber Amran.
Di hadapan Cak Imin, Amran menyebut Indonesia membutuhkan regulasi dan kebijakan untuk mengolah kekayaan sumber daya alam itu.
"Ini harus ada kebijakan, maaf tanda petik, politik kesejahteraan Pak ketum, kalau itu ditambah, sejahtera adil, kita siapkan," katanya.
Amran mengaku sangat menaruh harapan. Ia merasa prihatin melihat saudara sesama bangsa Indonesia kalau dia jadi penonton di negerinya sendiri atas kekayaan alam.
"Bahkan lebih ekstrem lagi, kalau bisa libatkan masyarakat lokal ikut serta bergerak di dalam. Sekarang kan harus izin pusat identik dengan konglomerat," katanya.
Ia berharap Cak Imin sebagai wakil ketua DPR RI menyiapkan regulasi agar masyarakat lokal diberdayakan dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam.
"Apakah ini bisa digandengkan, seperti kami pernah ambil kebijakan, tebu 20 persen rakyat, 80 persen pemilik modal," kata Amran.
"Jadi dia ikut di dalam nikmati alamnya. Tanah air ini untuk kesejahteraan kita," tukasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi