Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Catatan Jumat

Catatan Jumat: Jangan Hinakan Gonggongan Anjing, Ada Hadis tentang Anjing Menggonggong

Karena anjing, ada perempuan pezina yang diampuni dosanya dan karena itu ia masuk sorga.

Editor: AS Kambie
dok.tribun
KH Muammar Bakry, Sekretaris MUI Sulsel 

Anjing Najis Tapi Masuk Sorga

Oleh: Dr KH Muammar Bakry MA
Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel/Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam fikih Islam, jilatan (liur) anjing digolongkan sebagai najis berat (mugalladzoh).

Pembersihannya bukan hanya sekedar mencuci dengan air. Liur anjing harus dengan tujuh kali dicuci salah satu diantaranya dengan tanah.

Seberapapun deterjen sabun tidak dianggap bersih kecuali harus dengan tanah.

Demikian pandangan Jumhur ulama fikih di tengah perbedaan pandangan ulama tentang batasan tubuh anjing yang dikategorikan sebagai najis.

Mungkin karena itu, anjing sering menjadi “korban” bagi sebagian umat Islam, dianggap binatang yang membawa sial.

Memang ada riwayat yang menyebutkan memelihara anjing tanpa alasan seperti untuk penjagaan, berburu, dan sebagainya dapat mengurangi pahala setiap hari.

Namun demikian, anjing adalah hewan satu satunya yang mendapat keistimewaan dalam Alquran sebagai hewan terlatih yang dapat diajar oleh tuannya sesuai dengan kebutuhan.

Dilatih untuk berburu lalu mendapatkan target binatang buruan, hasil dari tangkapan melalui gigitannya cukup dengan membaca basmalah sudah halal, tanpa disembelih jika sudah mati.   

Karena anjing, ada perempuan pezina yang diampuni dosanya dan karena itu ia masuk sorga.

Sebagaimana Riwayat Hadis “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata ‘Anjing ini hampir mati kehausan.’ Lalu dilepaslah sepatunya kemudian diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum.” (HR Bukhari).

Demikian pula terdapat riwayat tentang seorang lelaki berjalan di sebuah jalan, dia merasa sangat kehausan.

Lalu dia menemukan sebuah sumur. Dia turun ke dalam sumur, lalu meminum airnya lalu keluar.

Tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dan menjilati debu karena kehausan. Lelaki tersebut berkata, “Anjing ini sangat kehausan seperti yang aku rasakan.”

Lalu dia turun lagi ke dalam sumur dan memenuhi khuf-nya (alas kakinya) dengan air.

Lalu dia menggigitnya dengan mulutnya agar bisa naik, dan memberi minum anjing tersebut. Maka Allah pun memberi balasan pahala baginya dan mengampuni dosanya.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita akan mendapatkan pahala jika berbuat baik kepada binatang ternak kami?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Tentu, setiap kebaikan kepada makhluk yang bernyawa, ada pahalanya” (HR Al Bukhari).

Dua riwayat di atas menunjukkan bahwa ternyata anjing bisa menjadi sebab mendapat kebaikan.

Tidak layak memandang enteng pada makhluk yang dianggap hina oleh sebagian orang Islam. Kitapun bersaudara dengan anjing karena sama-sama makhluk Allah swt.

Kelebihan anjing seperti yang disebutkan riwayat yakni melihat yang tak terlihat oleh manusia secara kasat mata.

Ada Riwayat yang menyebutkan “Jika kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, maka berlindunglah kepada Allah darinya karena ia melihat apa yang tidak dapat kalian lihat,” demikian hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad.

Ada yang berkata, jika anjing menggonggong subuh hari, sesungguhnya mereka berucap, “Ya Tuhan, puji syukur Engkau telah menjadikan saya anjing, bukan manusia yang lalai mengerjakan salatnya.”

Jadi gonggongan anjing atau anjing mengonggong sepertinya membangunkan manusia, dan boleh jadi itu bentuk zikir dan tasbihnya kepada Allah swt.

Maka jangan hinakan gonggongan anjing, sesungguhnya mereka bertasbih hanya saja kita tidak paham.

Konon dalam sebuah Riwayat disebutkan bahwa Ali RA pernah berkata, bahwa ada 10 kelebihan anjing yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita, dua diantaranya adalah pertama, bahwa sekalipun tuannya memukul dan mengusirnya, ia tidak pernah meninggalkan rumah tuannya.

Seharusnya inilah sifat murid, sekalipun diusir dan dipukul oleh gurunya tetap bertahan dalam halaqahnya. Kedua, anjing selalu ridho atas apa saja pemberian tuannya, seharusnya ini sifat orang qana’ah (selalu merasa cukup). 

Mari kita telusuri 8 sifat yang lain pada anjing agar kita bisa belajar padanya, sekalipun kita anggap hina.

Berdasarkan ayat dan hadis, semua binatang tanpa terkecuali kelak juga akan dibangkitkan pada hari kiamat. Kebangkitan hewan bukan untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan di dunia, tapi untuk meminta keadilan di hadapan mahkamah Tuhan atas apa yang pernah dilakukan oleh manusia padanya.

Setelah mahkamah pengadilan selesai, maka seluruh hewan hancur kembali kecuali ada lima jenis hewan.

Disebutkan, ada 5 hewan masuk sorga.

Ke- 5 hewan masuk sorga itu kambing Nabi Ismail, onta Nabi Sholeh, keledai Uzair, Borak Nabi Muhammad, dan anjing Ashabul Kahfi.

Anjing Ashabul Kahfi disebutkan dalam Alquran, anjing yang setia kepada tuannya ikut hingga terbangun bersamanya setelah tidur lelap 300 tahun lamanya.

Ternyata anjing masuk sorga.(*)   

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved