BNI Wilayah 07 Teken MoU dengan Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Wilayah 07 (Sulsel-Sulbar-Sultra-Maluku) kembali membuktikan komitmennya untuk menghadirkan solusi yang terintegrasi dan berbasis digital dalam layanan keuangan

Salah satunya dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya Makassar terkait pemanfaatan fasilitas jasa dan layanan perbankan. 

Penandatangan MoU berlangsung di Hall Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya Makassar, Kamis (24/2/2022).

Penandatangan PKS dilakukan oleh Pemimpin BNI Cabang Mattoangin Jodhy Aditya Wardana dengan Direktur Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya Makassar dr. Muhammad Ahsan.

Penandatangan itu disaksikan langsung oleh Pemimpin BNI Wilayah 07 Makassar Hadi Santoso. 

Turut hadir dalam penandatangan MoU tersebut Wakil Pemimpin Wilayah 07 Bisnis Komersial Bimawan Singgih, Wakil Direktur Medical Service Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya Makassar, dr. Sri Rejeki.

Kemudian Wakil Direktur Service Support Djoko Matyanto dan Wakil Direktur Keuangan Dahlia.

Pemimpin BNI Wilayah 07 Hadi Santoso menjelaskan bahwa penandatangan kerja sama ini merupakan bentuk sinergitas antara BNI dan Pertamina sebagai BUMN.

Di mana sebelumnya Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) terlebih dahulu juga telah menjalin kerjasama dengan BNI.

Bentuk kerja sama tersebut diwujudkan dengan hadirnya fasilitas Lounge BNI Life di RSPP untuk memberikan health service yang excellence. 

“Diharapkan model kerjasama tersebut juga dapat berjalan di Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya Makassar dengan menghadirkan layanan BNI Life sebagai health insurance partner baik untuk fasilitas kesehatan pegawai dan juga bagi masyarakat umum,” harap Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menuturkan bahwa salah satu inovasi layanan rumah sakit yang dapat dimanfaatkan yaitu BNI Smart Hospital.

Layanan tersebut, kata Hadi, merupakan solusi bagi manajemen rumah sakit untuk mewujudkan layanan yang digital.

“Digitalisasi sistem operasional rumah sakit dengan begitu banyak hal yang harus dimonitor seperti stok obat-obatan, absensi pegawai, sampai dengan sistem antrian layanan pasien,” tuturnya.

Dengan pola Smart Hospital, lanjut Hadi, maka kualitas serta kinerja pelayanan rumah sakit dapat lebih efesien dan menghemat waktu serta sumber daya.