Partai Demokrat
Survei Kompas, Demokrat Masuk 3 Besar, Ni'matullah Puji Kepemimpinan AHY
Hal itu disampaikan Ullah, sapaan, menanggapi hasil survei Hasil survei Litbang Kompas pada Januari lalu yang dirilis Selasa (22/2/2022) hari ini.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Politisi Partai Demokrat Nimatullah Rahim Bone menilai, survei posisi 3 besar Partai Demokrat merupakan bukti kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono dalam 2 tahun memimpin.
Hal itu disampaikan Ullah, sapaan, menanggapi hasil survei Hasil survei Litbang Kompas pada Januari lalu yang dirilis Selasa (22/2/2022) hari ini.
Versi survei itu, Partai Partai Demokrat masuk 3 besar parpol dengan elektabilitas tertinggi.
"Menurut saya, itu bukti kepemimpinan AHY, selama 2 tahun terakhir, efektif dan direspon positif oleh masyarakat," kata Ullah saat dihubungi Selasa (22/2/2022).
Ullah menyebut kepemimpinan AHY efektif karena putra sulung SBY itu mampu mengonsolidasi dan menyolidkan kader di seluruh Indonesia.
Sehingga bisa seirama langkahnya, satu frekuensi cara berpikirnya.
"Sehingga sebagian masyarakat bisa menaruh simpati dan mau menitipkan harapannya kepada Partai Demokrat," ujar Ullah.
Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengingatkan, Demokrat berada di luar pemerintahan. Baginya itu situasi yang tidak mudah.
Terbukti, lanjut Ullah, malah Partai Demokrat pernah diganggu serius dengan Kongres Luar Biasa abal-abal.
Kubu Moeldoko dkk sempat mencoba merebut kepemimpinan sah dari tangan AHY.
"Kami semua bisa hadapi dengan baik, tanpa cara-cara yang anarkis," katanya.
Ullah melanjutkan, angka 10,7 persen itu juga menunjukkan, pertama, masih cukup besar jumlah masyarakat yang tetap menjaga akal sehatnya.
Kedua cukup besar jumlah masyarakat menginginkan hadirnya perubahan dalam pengelolaan pemerintahan yang lebih rasional dan memihak rakyat.
"Kami di daerah, merasa lebih percaya diri dalam hadapi event-event politik di masa depan, dengan demikian berkewajiban ikut menjaga trend positif tersebut," katanya.
Bahkan Ullah dkk menegaskan akan ikut berkontribusi supaya elektablitas bisa lebih meningkat lagi dua tahun menuju pemilu.
"Caranya adalah pengurus dan kader-kader partai terus aktif menjadi bagian yang peduli terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat," kata Ullah.
"Juga yang cukup penting, adalah menjaga supaya tidak ada kader-kader utama partai, khususnya, anggota legislatif dan kepala daerah yang terjerat kasus-kasus yang fatal dan memalukan, seperti terlibat korupsi misalnya," katanya.
Diketahui, survei Litbang Kompas digelar pada 17-30 Januari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Responden ditanya melalui wawancara tatap muka.
Menggunakan metode tersebut, tingkat kepercayaan survei ini 95% dengan margin of error plus-minus 2,8%.
Berikut hasil survei Litbang Kompas:
1. PDIP 22,8%
2. Gerindra 13,9%
3. Demokrat 10,7%
4. Golkar 8,6%
5. PKS 6,8%
6. PKB 5,5%
7. NasDem 3,5%
8. PPP 2,8%
9. PAN 2,5%
10. Perindo 2,5%
11. PSI 0,9%
12. Hanura 0,6%
13. PBB 0,6%
14. Garuda 0,4%
15. Lainnya 0,3%(*)