Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dulu Permintaan Ajudan Ditolak Jenderal Dudung dan Ditegur Nasdem, Kini Hillary Berurusan Lagi TNI

Kini Hillary telah menemui Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU dan menyampaikan perihal penerimaan calon prajurit jalur khusus tersebut. 

Editor: Ansar
Foto: Instagram @hillarylasut
Hillary Brigitta Lasut anggota DPR RI fraksi Nasdem. Kini berurusan lagi dengan TNI 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat Hillary Brigitta Lasut? anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut pernah meminta personel TNI jadi ajudannya.

Namun permintaan itu ditolak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Kini Hillary memohon supaya dibuka penerimaan calon Prajurit TNI di Kepulauan Nusa Utara.

Kini Hillary telah menemui Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU dan menyampaikan perihal penerimaan calon prajurit jalur khusus tersebut. 

Sebelum memohon pembukaan pendaftaran TNI, wanita single tersebut membatalkan permohonan bantuan pengamanan atau ajudan dari TNI AD.

Hillary telah mengirim surat kepada KDAS, Jenderal Dudung.

Dulu Hillary ingin ajudannya adalah prajurit TNI. Alasannya demi keamananya sebagai anggota DPR RI dan wanita singel.

Baca juga: Dulu Memohon Minta Prajurit TNI Jadi Ajudan Tapi Ditolak Jenderal Dudung, Kini Hillary Lakukan Ini

Baca juga: Fakta-fakta Tentang Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR RI Termuda dari Manado, Masi Jomblo

Namun permintaan anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Nasdem ditolak dengan tegas oleh Dudung.

"Saudari Hillary Brigitta Lasut sudah menarik dan membatalkan surat permohonannya melalui Surat Nomor : 125/S.E./DPR-RI/HBL/ XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021," kata Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen (TNI) Tatang Subarna dalam keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).

Anggota DPR RI, Hillary Lasut
Anggota DPR RI, Hillary Lasut (TribunManado)

Melalui surat itu, Hillary menyatakan menarik kembali surat permohonan penugasan anggota TNI AD sebagai ajudan pribadi serta menyatakan pembatalan atas permohonan tersebut.

Anggota termuda DPR itu pun menyampaikan maaf atas permohonan bantuan pengamanan dari TNI AD yang menjadi ramai di media massa.

Ia berharap, hal itu tidak mengganggu kerja sama antara TNI AD dan Komisi I DPR, khususnya dengan  kelompok Fraksi Nasdem.

"Kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerja sama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I PR RI khususnya dengan kelompok Fraksi Partai Nasdem," tulis Hillary dalam surat tersebut.

Sebelumnya, Hillary mengaku memilih bantuan pengamanan dari TNI karena secara fisik dan mental selalu siap untuk keadaan darurat.

Ia menuturkan, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman dari rasa khawatir karena mesti mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat.

"Kalau ditanya kenapa, jujur saya harus mengakui cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan, berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," ujar Hillary.

Sementara Dudung menyatakan tidak akan memenuhi permintaan Hilary .

"Tidak akan saya penuhi," tegas Dudung melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Jenderal Dudung Abdurachman
Jenderal Dudung Abdurachman (Dispenad)

Permintaan ditolak dengan tegas.

“Kalau ditanya kenapa jujur saja saya harus mengetahui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak,” kata Hillary.

Politikus Partai Nasdem Hillary Brigitta Lasut tercatat sebagai anggota termuda DPR periode 2019-2024.

Perempuan berusia 23 tahun ini untuk pertama kalinya akan menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sulawesi Utara.

Ia berhasil meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019.

Baca juga: Hillary Anggota DPR Termuda dan Belum Nikah Kini Minta Ajudan ke TNI, Ini Alasannya Tak Pilih Polisi

Baca juga: Kehebatan Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut yang Mau Dikawal TNI, Andika Perkasa Pun Antar ke Mobil

Meski tergolong muda, perempuan kelahiran Manado 22 Mei 1996 ini rupanya tidak terlalu asing dengan dunia politik.

Sebab, Hillary merupakan putri dari Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024, Elly Engelbert Lasut.

Ayah Hillary juga pernah menjabat Bupati Kepulauan Talaud selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2012.

Ibu Hillary, Telly Tjanggulung, merupakan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013.

Terinspirasi dari kedua orang tuanya, Hillary aktif dalam berbagai organisasi sejak masa sekolah.

Saat SMA, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS.

Setelah lulus SMA, Hillary memutuskan untuk mengambil studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Kemudian, ia melanjutkan studi S2 di Washington University.

Fraksi Nasdem Tegur Hillary

Terkait permintaan itu, Fraksi Partai Nasdem DPR RI mengaku menegur Hillary.

“Yang pasti saya akan menegur, karena permintaan itu tidak ada koordinasi dengan fraksi,” kata Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Ahmad Ali, kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Mengenal Hillary Brigitta Lasut, Legislator Cantik Asal Sulut yang Minta Ajudan dari TNI

Baca juga: Masih Ingat Hillary Brigitta Lasut? Kini Ia Berniat Surati Jokowi dan Kapolri

Dikatakan Ali, Partai Nasdem tidak pernah memberikan instruksi mengenai permintaan prajurit TNI menjadi ajudan anggota dewan.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Hillary adalah murni perilaku pribadi.

“Partai tidak pernah menginstruksikan itu, apalagi meminta secara resmi (TNI jadi ajudan pribadi) seperti itu,” ujarnya.

Lebih lanjut, meskipun secara normatif sah-sah saja, anggota Kostrad dan Kopassus tidak sepatutnya memberikan pengamanan kepada anggota DPR.

Oleh karena itu, Ali meminta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk tidak merespons permintaan Hillary.

“Saya pikir KSAD tidak perlu menanggapi secara berlebihan, tidak perlu merespons itu karena menurut saya tidak patut karena alasan yang disampaikan seperti disampaikan tadi,” tandasnya.

Setelah permintaan ajudan dari TNI ditolak, Hillary memohon ke pimpinan TNI untuk membuka penerimaan calon prajurit jalur khusus, di Kepulauan Nusa Utara. 

Mulai tahun ini, penerimaan  calon prajurit TNI pun akan dibuka khusus untuk wilayah kepulauan di Sulut. 

"Mulai tahun ini seleksi jalur khusus untuk putra putri dari kepulauan dan daerah yang berstatus 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal)," kata Hillary kepada Tribunmanado.co.id,  Senin (21/02/2022). 

"Sebelumnya kan ada jalur khusus santri, kenapa tidak untuk anak-anak dari kepulauan dan perbatasan," jelas anggota DPR RI termuda ini. 

Katanya, untuk awalnya baru TNI AL yang sepakat membuka penerimaan jalur khusus dari kepulauan. 

"Pak KSAL Laksamana Yudo Margono sudah mengiyakan. Jadi seleksinya bisa di Talaud, Sangihe atau Sitaro," jelasnya lagi. 

Hillary bilang, apa yang dilakukannya untuk mendorong pemerataan sekaligus membuka kesempatan karir bagi anak-anak daerah. Khususnya mereka yang dari kepulauan dan daerah 3T.

"Selama ini belum ada KSAD, KSAL dan KSAU, apalagi Panglima TNI dari daerah itu. Semoga, ke depan dengan adanya jalur khusus ini, kesempatan terbuka lebar," kata Hillary lagi. (Kompas.com/TribunManado)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved