Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2019 Salim Group Ekspor 44 Ribu Ton Minyak Sawit, Kini Diduga Timbun 1,1 Juta Liter Minyak Goreng

Anak perusahaan Salim Group PT Salim Ivomas Pratama merupakan perusahaan eksportir minyak sawit yang angkanya mencapai puluhan ribu ton

Editor: Alfian
HO DAN SIMP
Puluhan ribu kardus berisi minyak goreng Bimoli yang ditemukan ditimbun di sebuah gudang di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ( Sumut ), beberapa hari lalu. Gudang itu milik PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP), produsen minyak goreng merek Bimoli dan Delima. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Salim Group kini menuai masalah yang cukup.

Salim Group diduga terlibat dalam upaya penimbunan minyak goreng di tengah langkahnya minyak goreng di pasaran Tanah Air.

Melalui anak perusahaannya, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dugaan penimbunan 1,1 juta liter minyak goreng dialamatkan.

Peristiwa ini terungkap saat Tim Satgas Pangan Sumut menemukan 1,1 juta liter atau 1.100 kubik minyak goreng ditimbun di sebuah gudang di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ( Sumut ), beberapa hari lalu.

Angka tersebut sungguh fantastis di tengah kelangkaan minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan pokok di pasaran.

Temuan ini disampaikan langsung Gubernur Sumatera Utara, Letjen TNi (Purn) Edy Rahmayadi.

Dia pun menyatakan jika pihaknya sudah memberikan peringatan keras kepada penimbun dan memintanya untuk segera mendistribusikan minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 14.000 per liter.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk memproses hukum temuan tersebut sebagai efek jera agar tidak bermain-main di atas penderitaan rakyat.

Lalu terungkap siapa penimbun ribuan kubik minyak goreng itu.

Ternyata adalah salah satu produsen minyak goreng terbesar di Tanah Air, Grup Salim atau Salim Group.

Selain produsen minyak goreng, Grup Salim juga memiliki perkebunan sawit di beberapa daerah di Tanah Air.

Grup Salim memroduksi minyak goreng melalui anak perusahaannya bernama Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Di pasaran, minyak gorengnya dijual bermerek Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy Soya Oil (minyak kedelai).

Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga menjadi salah satu eksportir minyak sawit Tanah Air.

Data yang dihimpun dari trase.earth, Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengekspor minyak sawit ke berbagai negara.

Di tahun 2013 total minyak yang diekspor anak perusahaan Salim Group itu mencapai 27.190 ton.

Tangkapan layar dari trase.earth aliran ekspor minyak sawit Salim Ivomas Pratama di tahun 2013
Tangkapan layar dari trase.earth aliran ekspor minyak sawit Salim Ivomas Pratama di tahun 2013 (trase.earth)

Kemudian di tahun 2019, Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengalami peningkatan dari segi eksportir minyak sawit.

Jumlahnya mencapai 44.265 ton dan dikirim ke berbagai negara.

Negara tujuan ekspor Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) diantaranya yakni China, Korea Selatan dan Indonesia.

Tangkapan layar data trase.earth terkait aliran ekspor  Salim Ivomas Pratama di tahun 2019
Tangkapan layar data trase.earth terkait aliran ekspor Salim Ivomas Pratama di tahun 2019 (trase.earth)

Ketiga negara di atas menjadi negara tujuan dengan ekspor minyak sawit terbesar yang dilakukan Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

India misalnya angkanya mencapai 22.100 ton.

Disusul China 15.200 ton dan Korea Selatan 6.630 ton di tahun 2019.

Tangkapan layar dari trase.earth negara tujuan ekspor minyak sawit Salim Ivomas Pratama di tahun 2019
Tangkapan layar dari trase.earth negara tujuan ekspor minyak sawit Salim Ivomas Pratama di tahun 2019 (trase.earth)

Tentang Salim Group

Grup Salim adalah salah satu perusahaan konglomerat yang didirikan pada tanggal 4 Oktober 1972 di Indonesia.

Perusahaan ini didirikan oleh Sudono Salim dan kini diteruskan anaknya, Anthony Salim.

Perusahaan ini juga memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk Indofood, produsen mi instan terbesar dunia dan Bogasari, perusahaan operasi tepung terbesar.

Salim Group juga memiliki perkebunan kelapa sawit (sekitar 1.000 kilometer persegi) dan konsesi penebangan.

Pada tahun 1999, kelompok ini disebut pembicaraan untuk menjual saham di Indofood ke San Miguel Corporation, konglomerat makanan dan minuman utama di Filipina, karena pertanyaan kontrol.

Salim Group telah terlibat dalam pengembangan properti dan industri hiburan selama sekitar 30 tahun.

Bisnisnya termasuk Hotel dan pengembangan resort, lapangan golf, dan real estat komersial.

Orang terkaya di Indonesia

Anthony Salim pemilik Grup Salim merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.

Dia berhasil menduduki posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2021 versi Forbes.

Kekayaan bersih bos Salim Grup ini mengalami peningkatan 44 persen menjadi 8,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 122 triliun.

Peningkatan tersebut tidak lepas dari keberhasilan investasi pada Emtek dan operator pusat data DCI Indonesia.

Sementara perusahaan paling penting yang dimiliki Anthony Salim adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills yang bergerak di bidang makanan.

Produknya sudah banyak sekali dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Klarifikasi Grup Salim

Setelah penggerebekan itu mencuat, Grup Salim akhirnya buka suara.

Dilansir Kompas.com dari Antara, PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP) memberi klarifikasi soal temuan sekitar 1,1 juta liter minyak goreng di gudang produsen di Deli Serdang, Sumut, oleh Satuan Tugas Pangan Sumut.

Dalam keterangan resminya, manajemen SIMP menyebutkan minyak goreng tersebut merupakan pesanan dan siap didistribusikan ke pelanggan dalam beberapa hari ke depan.

"Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan," katanya.

Baca juga: Siapa Anthony Salim Taipan Indonesia yang Bangun Tol Layang Petta Rani Makassar? Kerajaan Bisnis

Manajemen SIMP menjelaskan pabrik minyak goreng tersebut memprioritaskan pemenuhan kebutuhan minyak goreng untuk pabrik mi instan grup perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Deli Serdang.

Hal ini, katanya, demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik.

"Hasil produksi minyak goreng kami di Pabrik Lubuk Pakam, Deli Serdang, terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera sebesar 2.500 ton/bulan," katanya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, lanjutnya, kelebihan minyak goreng diproses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550.000 karton/bulan yang rutin di distribusikan kepada distributor dan pasar modern di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.

"SIMP sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini terkait dengan peraturan Kementerian Perdagangan," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved