Bocah Dibully di Makassar
5 Remaja Bully dan Banting Bocah 8 Tahun di Makassar Ditangkap Tim Jatanras, Apakah Mereka Ditahan?
Penangkapan kelimanya oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar, berlangsung di beberapa lokasi berbeda, Sabtu malam.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lima pelaku perundungun bocah delapan tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap.
Dua dari ke lima pelaku masih berstatus pelajar SMA MR (17) dan AA (16).
Sementara tiga lainnya pengangguran berinisial MSR (19), AN (17) dan MFB (19).
Penangkapan kelimanya oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar, berlangsung di beberapa lokasi berbeda, Sabtu malam.
Penangkapan pertama yang dipimpin Kasubnit II Jatanras Ipda Nasrullah, berlangsung di Jl Andi Mangerangi 3, Makassar.
"Anggota langsung bergegas menuju lokasi tersebut dan berhasil mengamankan MSR," kata Kanit Jantanras Polrestabes Makassar Iptu Muh Afhi Abrianto, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/2/2022) sore.
Dari hasil interogasi MSR, ia mengakui perbuatannya dan menyebut keberadaan empat temannya yang ikut terlibat.
"Dari hasil interogasi bahwa pelaku lainnya berada di Jl Galesong Kabupaten Takalar, kemudian anggota bergegas menuju lokasi dan berhasil mengamankan AN dan tiga teman lainnya," ujar Muh Afhi.
Dari ke lima remaja itu, AN lah yang mengakui perbuatannya membanting R (8) hingga mengalami lebam.
Sebelumnya diberitakan, Seorang bocah delapan tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban bullying atau perundungan.
Lokasi tepatnya, di pekarangan masjid Nurul Kautsar, Jl Andi Mangerangi, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Bocah malang yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar itu, diketahui berinisial R alias Copes.
Ia menjadi korban bullying oleh kawanan remaja dan pemuda, Jumat kemarin.
Kejadian itu, terekam kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di dalam pekarangan masjid.
"Kemarin kejadiannya, tidak lama setelah salat Jumat," kata paman R, Budi Setiawan (48) saat dikonfirmasi tribun, Sabtu (19/2/2022) siang.
Lebih lanjut, Budi Setiawan menjelaskan, awalnya R membersihkan tempat wudhu dalam pekarangan masjid.