Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AHY Kunjungan ke Makassar

Tiga Hari Ullah dan IAS Dampingi AHY di Makassar, Siapa Diberi SK Ketua DPD Demokrat Sulsel?

Dua calon ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan Ni'matullah Rahim Bone dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
ari maryadi/tribun timur
Ni'matullah Rahim Bone mendampingi Ketum Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Hotel Claro Jalan AP Pettarani Kota Makassar Selasa (15/2/2022).  

Lanjut IAS, uji kepatutan dan kelayakan adalah forum calon meyakinkan Ketua Umum tentang visi misi dan kapasitasnya.

IAS mengaku telah memberi gambaran, perspektif politik Partai Demokrat Sulsel dalam rangka menghadapi pemilu 2024.

Namun IAS meyakini AHY sudah punya penialainnya tersendiri siapa pilihannya. Ia meyakini pilihan itu berdasarkan indikator matang AHY.

Ia juga meyakini AHY sudah punya pilihan sebelum datang ke Makassar. Baginya kedatangan AHY ke Makassar tidak ada kaitannya dengan pemilihan ketua karena sudah dilakukan uji kepatutan dan uji kelayakan.

Mantan sekaligus calon Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel), Ilham Arief Sirajuddin (kemeja biru) menjemput Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kemeja batik) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Maros di Makassar, Sulsel, Selasa (15/2/2022) malam ini.
Mantan sekaligus calon Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel), Ilham Arief Sirajuddin (kemeja biru) menjemput Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kemeja batik) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Maros di Makassar, Sulsel, Selasa (15/2/2022) malam ini. (DOK REZA ARIFUDDIN)

"Kalau saya diamanahkan, seperti ini program saya, itu harus saya yakinkan pada ketum, tapi ketum punya referensi, punya catatan terhadap kandidat," katanya.

"Waktu saya jelaskan ini secara detail, saya janjikan kursi DPRD kota, segini, provinsi segini, DPR RI segini dalam menghadapi pemliu 2024 kita mau ambil peran dan agenda pilpres seprti ini," sambungnya.

"Kita hadir di sini, tidak bisa mi diganggu pilihan ketum, pasti ada mi dikantongnya Ketum, beliau tidak mau diumumkan, karena beliau datang ke sini, ada agenda ini kuliah umum," pungkasnya. (*)

 

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved