Tambang Ilegal
Dituding Tebang Pilih, Polisi Pastikan Tutup Seluruh Tambang Galian C Ilegal di Bulukumba
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bulukumba, AKP Muhammad Yusuf memastikan telah menutup seluruh tambang galian c ilegal.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-BULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bulukumba, AKP Muhammad Yusuf, memastikan telah menutup seluruh tambang galian c ilegal, di Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Hal itu ditegaskan setelah tudingan tebang pilih berhembus usai penutapan tambang galian c di Kecamatan Ujung Loe, Senin (14/2/2022) lalu.
"Kami sudah tutup semua, intinya semua harus tutup total tanpa terkecuali," kata AKP Yusuf, Rabu (16/2/2022).
AKP Yusuf mengungkapkan, pada dasarnya pihaknya telah jauh-jauh hari telah mengimbau kepada penambang ilegal untuk tidak beroperasi.
Namun belakangan ini masih ada saja penambang yang tak mengindahkan peringatan dari pihaknya.
"Tapi untuk saat ini sudah tutup semua secara total, soal berapa titik datanya masih ada di anggota nanti kami sampaikan," tegasnya.
Sebelumnya, aparat gabungan yang terdiri dari Polisi, TNI serta Kejaksaan Negeri (Kejari), menyisir lokasi tambang galian c di Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba.
Kapolres Bulukumba AKBP Suryono Ridho Murtedjo, bahkan turun langsung.
Dandim 1411 Bulukumba Letkol Czi Dendi Rahmat Subekti dan Kajari Bulukumba Hartam Ediyanto, juga turut serta.
Mereka menyaksikan langsung lokasi tambang galian C tersebut diberikan garis polisi.
Pasalnya, aktivitas tambang dianggap telah merusak lingkungan serta irigasi pertanian warga setempat.
Dalam kesempatan itu, AKBP Suryono Ridho Murtedjo, memerintahkan kepada jajaran Satreskrim Polres Bulukumba untuk melakukan penertiban secara keseluruhan.
Penertiban tambang, kata AKBP Suryono, juga sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.
Di mana saat kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo, di Kabupaten Bulukumba, ingin mendorong kemajuan pertanian di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi itu.
"Kami melakukan penutupan pertambangan ilegal yang telah merusak sawah pertanian warga sekitar," tegas Suryono Ridho. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi